Find Us On Social Media :

Bukan Hanya Bikin Kenyang, Pilihan Makanan Juga Bisa Ungkap Kepribadian Seseorang, Apa Makanan Favorit Anda?

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 6 Desember 2018 | 13:30 WIB

Sebuah rumah sakit di Los  Angeles mengadakan  penyelidikan mengenai hal ini dan menarik kesimpulan bahwa pada waktu-waktu ada ketegangan nasional, ketegangan atau krisis pribadi, jumlah susu serta bahan makanan yang terbuat dari susu yang dikonsumir oleh para pasien dan staf rumah sakit, meningkat sekali.

Orang yang suka makan “apa saja" biasanya mempunyai pandangan yang lebih matang, memiliki kepribadian yang seimbang dan jalan pikiran yang logis.

Memang banyak dokter berpendapat bahwa sifat seseorang pada waktu makan kerap kali menunjukkan kesehatan orang yang bersangkutan.

Makin “rewel" seseorang di meja makan, makin besar kemungkinannya bahwa ia menderita gangguan urat saraf.

Baca Juga : 10 Makanan Anti-Jerawat yang Bikin Kulit Makin Sehat, Salah Satunya Ubi Jalar yang Murah Meriah

Hal ini antara lain telah dibuktikan oleh Dr. Richard Wallen dari Western Reserve University dengan penyelidikannya.

20 macam makanan dihidangkan kepada 2 kelompok anggota angkatan laut.

Kelompok pertama terdiri dari orang-orang “normal" sedangkan kelompok lainnya terdiri dari orang-orang yang hampir dipensiun karena alasan-alasan psikiatris.

Hanya 11% dari kelompok pertama menolak lebih dari 2 macam makanan. Akan tetapi dari kelompok kedua yang menolak lebih dari 2 jenis makanan ada 62%.

Baca Juga : Ini Makanan Anti-Aging Terbaik untuk Setiap Dekade Umur Menurut Dermatologis

Perhatian yang berlebihan  terhadap makanan yang dimakan, makan sesuatu karena hal itu “baik untuk kesehatan", juga dapat menjadi tanda gangguan urat saraf.

Seseorang yang secara berlebihan merasa khawatir bahwa makanan yang dimakannya tidak sehat, penuh vitamin, bersih, mudah dicerna, dan sebagainya, biasanya menunjukkan kekhawatiran yang lebih besar terhadap dirinya sendiri serta problem-problem yang dihadapinya dari pada kekhawatiran terhadap makanan yang dimakannya.

Di New York Hospital —Cornel Medical Centre diadakan penyelidikan terhadap 25 orang pasien. 20 orang diantara 25 pasien ini mempunyai kebiasaan untuk makan pada tengah malam.

Baca Juga : Inilah Makanan untuk Otak yang Membantu Kita Tetap Konsentrasi

Semuanya menderita tidak dapat tidur. Dan semuanya menceriterakan bahwa mereka mulai kebiasaan “makan malam dan tidak dapat tidur" ini pada waktu mengalami tekanan batin dalam hidupnya atau mengalami kesulitan dalam usaha mereka.

Tidak seorangpun dari mereka makan pada tengah malam karena lapar.

Mereka makan karena pikiran ruwet menghadapi konflik-konflik yang tidak dapat dipecahkan, persoalan keluarga, rasa cemburu dan perasaan-perasaan lain yang menganggu. (TWA Ambassador).

Artikel ini pernah tayang di Majalah INTISARI edisi Oktober 1973.

Baca Juga : 15 Makanan yang Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh ketika Flu Melanda