Find Us On Social Media :

Erwin Rommel, Jenderal Kesayangan Hitler yang Pilih Bunuh Diri Ketika Hitler Menuduhnya Pengkhianat

By Ade Sulaeman, Kamis, 18 Januari 2018 | 17:30 WIB

Pasukan Rommel menerobos hutan di kawasan Ardennes, dan akhirnya memotong kekuatan pasukan Inggris-Perancis di Selatan dan Utara sampai ke Somme.

Dalam serbuan ini Rommel berhasil menawan 100.000 prajurit lawan plus 450 unit tank.

Sementara ia sendiri menderita kerugian 2.500 prajurit gugur dan 42 tank hancur.

Rampung di front Eropa, Hitler memutuskan menggeser Rommel ke Afrika Utara.

Di medan gurun itu ia ditugaskan mendukung pasukan Italia yang telah terdesak oleh Inggris.

Di bawah bendera Deutsches Afrika Korps (DAK), Rommel bertempur cuma dengan modal dua divisi.

Toh dengan kekuatan pas-pasan ia mampu memukul balik Inggris dalam tempo 30 hari.

Bahkan lebih jauh lagi, pasukan tank Romml sanggup mengepung kekuatan lawan di sekitar kota Tobruk yang terletak 160km di belakang garis pertempuran.

Tarik-ulur kekuatan antara Inggris yang kemudian belakangan dibantu AS pun terjadi.

Begitu cerdik Rommel di lapangan, sampai-sampai Inggris mesti rela mengganti anak panglima perangnya di front Afrika (Montgomery).

Kiprah Rommel di Afrika berakhir Maret 1943 tatkala ia jatuh sakit setelah berhasil menyudutkan pasukan Montgomery di sekitar Medenine.

Kondisi ini membuatnya mesti pulang ke Jerman.