Find Us On Social Media :

Erwin Rommel, Jenderal Kesayangan Hitler yang Pilih Bunuh Diri Ketika Hitler Menuduhnya Pengkhianat

By Ade Sulaeman, Kamis, 18 Januari 2018 | 17:30 WIB

Masa damai antara PD I dan PD II digunakan Rommel untuk menulis buku tentang taktik pertempuran infanteri.

(Baca juga: Misteri Kubah Batu Yerusalem: Sumur Jiwa, Pusat Dunia, dan Tempat Disimpannya Tabut Perjanjian)

Buku ini diberi judul Infanterie Greift (Infantry Attack).

Buku tersebut menarik perhatian Adolf Hitler yang saat itu mulai muncul sebagai penguasa baru Jerman dengan Partai Nazinya.

Lantaran dianggap cukup berbakat, sang Fuhrer kemudian merekrut Erwin Rommel sebagai komandan pengawal pribadinya.

Posisi tadi tetap dipegang Romml hingga Jerman rampung menggelar invasi ke Polandia, 1939.

Kesuksesan operasi ke Polandia rupanya menarik hati Rommel untuk kembali ke medan tempur.

Ia langsung meminta Hitler unttuk menempatkan dirinya ke kesatuan operasional.

Ketika Jerman melancarkan serbuan ke Perancis (Mei 1940), Erwin Rommel resmi mengepalai Divisi Lapis Baja ke-Tujuh (7th Panzer Division).

Prestasi besar langsung ditunjukkan dalam penugasan pertama ini.

Divisi yang dipimpinnya ikut ambil bagian dalam serbuan melalui Sungai Meuse.