Find Us On Social Media :

Gara-gara Invasi Teluk Babi, CIA-Mossad Berkonspirasi Bunuh John F. Kennedy?

By Ade Sulaeman, Kamis, 11 Januari 2018 | 14:30 WIB

Di satu sisi patut juga diakui kalau saat itu kharisma dan kepopuleran JFK sebagai presiden termuda dalam sejarah presiden AS sedang naik daun.

(Baca juga: DynCorp, Pabrik Tentara Bayaran yang Memproduksi Manusia Penjual Nyawa)

Selain itu ditambah tampangnya yang juga keren dan memikat, sesungguhnya kharisma JFK ternyata berbanding terbalik dengan penerimaan kalangan elite dari beberapa kelompok tertentu.

Misalnya kelompok mafia, agen intelijen asing, dan beberapa pemimpin negara.

Di depan umum oleh kelompok-kelompok itu Kennedy tampak disanjung.

Namun kebijakan-kebijakan yang diambil JFK rupanya membuat beberapa kalangan yang dimaksud sering kali tidak setuju.

Misalnya, JFK telah membuat Perdana Menteri Israel saat itu,Ben Gurion, tidak setuju atas komentar-komentar dan tekanan JFK terkait program bom atom yang sedang dikembangkan oleh Israel.

Banyak dokumen menyebutkan, perselisihan JFK-Gurion masuk kategori perselisihan akut di bawah meja yang tak bisa terselesaikan begitu saja.

Kabinet Israel bahkan disebutkan ikut tidak nyaman dengan kebijakan presiden AS yang tampangnya mirip aktor itu.

Merasa telah gagal dalam diplomasi internasional, Ben Gurion pun mengundurkan diri.

Agen intelijen Israel, Mossad, kemudian memanfaatkan momen ini untuk mendekati CIA yang telah “sakit hati” duluan oleh pernyataan JFK.