Find Us On Social Media :

Selain Dipercaya Bikin Awet Muda, Air Bekas Cucian Kereta Kencana juga Diklaim Bisa Lacak Orang

By Ade Sulaeman, Sabtu, 25 November 2017 | 17:00 WIB

Namun, setelah dinaikkan ke kereta api, gerbongnya tidak mau jalan. Sebelumnya pun, sewaktu berangkat dari keraton, roda Garuda Putra tidak mau berputar.

(Baca juga: Burahol alias Kepel, Si Langka Penyedap Bau Keringat Para Putri Keraton)

Setelah tidak ada lagi yang mampu mengatasi, mungkin karena ada kekuatan magis atau apa, Garuda Putra pun dipulangkan ke keraton, tidak jadi dibawa ke Jakarta.

Yang aneh, dari stasiun ke keraton, rodanya ternyata mau berputar lagi. Yang ikut ke Jakarta akhirnya hanya Rojopeni dan Groedo.

Setelah kembali ke keraton, petugas yang membersihkan kereta dan selalu memberikan sesaji tiap Selasa dan Kamis bermimpi. Dalam mimpi katanya, ia didatangi seseorang yang mengatakan bahwa ia tidak mau dibawa ke Jakarta, sebab di sana akan ada keributan.

Orang yang mimpi tentu saja jadi heran, apa artinya, kok mimpi seperti itu. Ternyata, tiga hari kemudian meletuslah G30S/PKI.

Masuk lemari kaca

Dulu, sewaktu Paku Buwono X masih bertahta, Garuda Putra ini dipakai untuk membawa Paku Buwono X setiap tanggal 31 Agustus ke gubernuran (sekarang Balaikota Surakarta) untuk ikut merayakan hari ulang tahun Ratu Wilhelmina.

Demikian juga sebaliknya, Garuda Putra dipakai untuk menjemput gubernur Belanda bila di keraton diselenggarakan upacara ulang tahun kenaikan tahta atau tingalan dalem atau ulang tahun kelahiran Paku Buwono X setiap Kamis Legi.

Konon pula saisnya pada waktu itu seorang Belanda bernama Speck.