Find Us On Social Media :

Ancaman Serangan Nuklir Korut Masih Membayangi, Trump Kini ‘Diserang’ Janda Pasukan Baret Hijau

By Ade Sulaeman, Rabu, 25 Oktober 2017 | 15:00 WIB

Pernyataan Presiden Trump membuat sakit hati para janda dari personel Green Beret yang terbunuh itu karena bagi Trump tentara terbunuh di medan perang merupakan hal biasa.

(Baca juga: Kabar Bahagia, Donald Trump Izinkan Pengungkapan Dokumen Pembunuhan John F. Kennedy)

(Baca juga: ‘Selangkah Lagi akan Diserang Korut’, Direktur CIA Minta Donald Trump Segera Ambil ‘Tindakan Nyata’)

“Mereka sudah tahu risiko itu ketika melakukan tanda tangan (siap untuk mati) sewaktu menyatakan bergabung dengan militer. Maka saya tak perlu menelepon para isteri tentara yang telah gugur itu. Karena presiden AS sebelum saya, juga tidak pernah melakukannya,” papar Presiden Trump kepada cnn.com.

Akibat reaksi Presiden Trump yang dianggap kurang simpati itu, para senator AS bahkan sampai melontarkan kecaman kepada Presiden Trump dan menekan kepada Presiden AS yang suka bicara seenaknya itu untuk segera meminta maaf.

Pihak militer AS sendiri sempat mengalami kegoncangan karena salah satu personel Green Beret yang terbunuh baru ditemukan 48 jam setelah pertempuran dan berada pada posisi yang jauh dari lokasi baku tembak.

Itu artinya personel Green Beret yang terbunuh telah sengaja “ditinggalkan”.

Padahal dalam doktrin pertempurannya pasukan khusus AS tabu untuk meninggalkan rekannya yang sedang terluka atau terbunuh.

Prajurit yang terluka harus segera dievakuasi untuk mendapatkan perawatan dan kemudian bisa melanjutkan pertempura lagi.

Sedangkan yang terbunuh harus bisa dibawa pulang ke AS untuk mendapatkan penghormatan oleh negara saat pemakaman.

Rupaya Presiden Trump dianggap telah gagal dalam upaya memberikan penghormatan kepada 4 prajurit Green Beret yang telah gugur di Niger sehingga sampai memicu polemik politik yang berkepanjangan.

(Baca juga: Korut Kembali Ancam Menyerang, Donald Trump pun Diperingatkan CIA untuk ‘Jaga Mulut’)

(Baca juga: Sibuk dengan Nuklir Korut dan Iran, Trump Lupakaan Korban Kebakaran California?)

Namun kasus terbunuhnya 4 personel Green Beret itu sekaligus menunjukkan bahwa militer AS ternyata “belum siap” untuk menerima prajurit-prajurit terbaiknya yang gugur dalam peperangan.

Padahal jika Perang Korea yang kedua sampai meletus dan memicu PD III, bukan hanya 4 pasukan khusus AS yang akan gugur melainkan puluhan ribu.

Ketidaksiapan militer AS untuk menerima kenyataan bahwa Perang Korea kedua bisa menimbulkan tewasnya puluhan ribu pasukan AS itulah, yang hingga saat ini membuat militer AS tidak berani melancarkan serangan terhadap Korut.