Find Us On Social Media :

Marita Lorenz, Mata-mata Jerman yang Menjadi Pacar Castro

By Moh Habib Asyhad, Senin, 23 Oktober 2017 | 09:00 WIB

Dari balkon ia diberi kesempatan untuk memandang ibu kota Kuba yang indah. Tidak lebih.

Cinta kasih? Betapa mungkin kalau orang terus merasa ketakutan. Kalau orang dianggap sebuah mebel.

"Di bawah ranjang saya disembunyikan sebuah "meriam" kecil. Di atas setiap meja dan kursi ada senjata. Dan keseluruhannya demikian kotor, yang memang bisa diharapkan dari seorang revolusioner. Saya tidak mengira bahwa Castro memerintah negaranya dari tempat  seperti itu."

Seragam letnan . . .

Setelah dua bulan Castro memberi ijin kepadanya untuk membuat pakaian seragam hijau seperti yang dikenakan kaum pria.

Dan dengan tertawa-tawa ia memasang tanda letnan pada seragam itu. "Rambut saya harus disembunyikan di bawah topi tentara. Dengan pakaian seperti itu saya akhirnya boleh keluar. Biarpun demikian tak lama kemudian setiap orang di Havanna sudah tahu bahwa Castro mempunyai "simpanan" Jerman. Sejak itu saya kira, saya menjadi problim".

Kalau Castro tidak ada di Havanna, orang-orangnya mencoba untuk memecahkan problim itu dengan caranya sendiri.

Mereka mengundang Marita Lorenz untuk berjalan-jalan, memikat dia masuk sel penjara yang pernah digunakan untuk menahan Fidel Castro dan saudaranya Raul oleh bekas diktator Baptista.

Lalu pintu ditutup di belakangnya. Kata Marita: "Pokoknya ngeri. Setiap pagi ada perintah penembakan dan pembukaan sel untuk melihat apakah saya belum menggantung diri. Ini harus saya alami seminggu. Lalu saya mendengar bahwa Castro sedang keluar negeri. Pikir saya: Ia mesti menyembunyikan saya dalam penjara supaya tidak bisa melarikan diri. Waktu Fidel kembali saya dikeluarkan lagi."

Empat bulan ia hidup sebagai tahanan Castro di Havanna Hilton. Sampai pada suatu malam seorang tentara Kuba, yang termasuk pengawal pribadi Castro, lewat dan berbisik: "Saya akan mengeluarkan anda."

"Itu justru yang tidak saya harapkan." Tentara itu namanya Frank Fiorini, dan termasuk dalam kelompok penasehat Castro merangkap bekerja untuk CIA.