Find Us On Social Media :

Mengenal Lebih Jauh Kandungan dan Bahaya Pil PCC yang Membuat Anak-anak di Kendari Berubah Seperti ‘Zombi’

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 4 Oktober 2017 | 08:00 WIB

Jika paracetamol dan kafein adalah zat yang umum dikonsumsi dan relatif aman sehingga dijual bebas, berbeda halnya dengan carisoprodol.

Carisoprodol adalah obat terbatas yang hanya bisa digunakan berdasarkan resep dokter.

Obat ini termasuk jenis obat muscle relaxer atau obat yang membuat relaks otot yang akan memotong rasa sakit yang mengalir dari syaraf ke otak di kepala.

Carisoprodol digunakan bersama untuk terapi fisik seperti otot dan tulang, misalnya pada cedera.

Mengonsumsi obat ini dapat menyebabkan ketergantungan. Karena efek ini, obat ini sebenarnya tidak dijual bebas dan hanya boleh dibeli dengan resep dokter.

Efek sampingnya akan memengaruhi syaraf dan reaksi tubuh.

Jika diminum bersama alkohol, obat ini akan membuat Anda merasakan kantuk yang amat parah hingga rasa pusing.

Ada beberapa efek samping yang dapat muncul dari konsumsi carisoprodol. Jika Anda mengalami gejala ini, segera hentikan penggunaan obat ini.

•       Kehilangan kesadaran

•       Merasa sangat lemah hingga koordinasi tubuh yang buruk

•       Detak jantung sangat cepat

•       Kejang-kejang

•       Kehilangan penglihatan

(Baca juga: PCC yang Sebenarnya, Bukan Golongan Narkotik)

Apa yang terjadi jika ketiga obat ini diminum bersamaan?

Jika seseorang mencampur dan mengonsumsi ketiga obat ini secara bersamaan, sebagai obat PCC, efek masing-masing obat akan saling bekerja sama.

Pil PCC pada akhirnya merusak susunan saraf pusat di otak. Perwujudan kerusakan saraf pusat otak bisa beragam, namun obat PCC secara spesifik memunculkan efek halusinasi yang tampak pada beberapa korban.

Perubahan mood yang signifikan juga sering terjadi, begitu juga dengan gangguan perilaku dan emosi juga dapat terjadi pada pengguna obat PCC.

Gangguan ini sering disebut dengan istilah “bad trip” yaitu gejala cemas, ketakutan, dan panik yang terjadi pada pengguna obat. Selain itu, penyalahgunaan obat ini dapat menyebabkan overdosis hingga kematian.