Find Us On Social Media :

Mengenal Lebih Jauh Kandungan dan Bahaya Pil PCC yang Membuat Anak-anak di Kendari Berubah Seperti ‘Zombi’

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 4 Oktober 2017 | 08:00 WIB

Caffeine atau kafein adalah zat yang terdapat pada kopi, teh ataupun cola untuk meningkatkan kesadaran, fokus, dan waspada.

Makanya, ketika sehabis minum kopi rasa ngantuk Anda akan hilang atau berkurang.

Atlet bahkan menjadikan kafein sebagai stimulan karena kemampuannya yang hebat serta kafein merupakan stimulan yang diizinkan penggunaannya oleh asosiasi atlet Amerika Serikat atau disebut National Collegiate Athletic Association (NCAA).

Dalam dunia medis, kafein biasa digunakan sebagai kombinasi dari painkiller. Dalam hal ini, kafein bisa ditambahkan bersama dengan paracetamol.

Kafein juga digunakan untuk asma, infeksi kandung kemih, hingga tekanan darah rendah.

Kafein bekerja dengan memberi stimulasi pada sistem syaraf pusat, jantung dan otot pada tubuh. Efek dari kafein adalah meningkatkan tekanan darah serta melancarkan aliran urin.

Namun, efek ini bisa jadi tidak akan terjadi pada orang yang sudah rutin meminum kafein.

Kafein juga memiliki aturan dalam penggunannya. Konsentrasi kafein yang terdapat pada urin tidak boleh mencapai 16mcg/mL.

Untuk mencapai angka tersebut, dibutuhkan meminum 8 gelas kopi. Sehingga, pada umumnya kafein adalah zat yang relatif aman untuk rutin dikonsumsi.

(Baca juga: Kafein, Satu dari Enam Hal Mengejutkan yang Membuat Gairah Menurun)

Jika berlebihan, kafein bisa menyebabkan beberapa efek samping seperti cemas, serangan panik, naiknya asam lambung, peningkatan tekanan darah dan insomnia.

Bagi Anda yang memang memiliki masalah kesehatan seperti maag atau hipertensi, efek ini bisa dengan mudah terjadi.