Dean mengawali hari tanggal 30 September seperti biasa. Pagi-pagi dia bangun dan memakai jaket merah kesayangannya dari film Rebel Without A Cause.
Kemudian dia mengendarai mobilnya menuju Competition Motors, di mana ahli mesinnya, Rolf Wutherich memeriksa dengan saksama mobil Spydernya untuk ikut serta dalam balapan mobil.
Mereka menuju Salina dengan ahli potret dari majalah Life, Sandy Roth dan pengalih peran (stuntman), Bill Hickman, yang mengendarai mobil yang berbeda.
Ketika keempatnya berhenti di sebuah restoran di pinggir jalan, Hickman memperingatkan Dean yang sedang minum segelas susu dingin agar tidak mengemudi terlalu kencang.
Apakah ini semacam pertanda akan terjadinya suatu tragedi? Mungkin ya mungkin tidak.
Kemungkinan Hickman hanya merasa iri karena mobil yang dikendarai mereka tidak mampu mengimbangi kecepatan mobil Porsche Spyder Dean, dan Roth ingin memotret selebritas yang kondang itu di tengah jalan.
Meski dua minggu sebelumnya Dean sudah mengatakan kepada para pemirsa TV di sebuah iklan untuk National Safety Council agar "Kemudikan mobil secara aman, nyawa yang bisa diselamatkan mungkin saja nyawaku", namun Dean rupanya memiliki kecenderungan untuk mengebut.
Siapa pun tahu, dia suka mengebut di dalam maupun di luar jalur tol.
(Baca juga: Kapal Perang Kebanggaan Nazi Jerman Ini Dianggap Terkutuk, Rententan Nesib Buruk Ini Jadi Buktinya)
Ketika dia diminta main dalam film George Stevens berjudul Giant, kontrak yang ditandatanganinya telah melarang Dean mengebut ataupun ikut balapan mobil, namun ultimatum itu tidak mampu menghentikan kesenangannya akan mobil balap.
Ketika pembuatan film di Texas berakhir, dia langsung membeli mobil balap Porsche Spyder dengan angka 130 berwarna merah di setiap pintunya, dan tulisan "Little Bastard" di bagian belakang mobil.
Apakah mungkin Hickman berfirasat buruk ketika melihat mobil mewah berwarna perak itu atau apakah dia mampu meramalkan apa yang akan terjadi?
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR