Intisari-Online.com - Olahraga kardio, atau yang lebih akrab disebut aerobik, adalah jenis aktivitas fisik untuk menguatkan jantung dan paru.
Bila otot jantung dan paru sama kuat, darah segar yang dipompa akan lebih banyak dan lebih cepat sehingga dapat mengalirkan lebih banyak oksigen ke dalam setiap sel otot.
Ini memungkinkan tubuh membakar cadangan lemak lebih banyak lagi.
Itu kenapa aerobik paling banyak dipilih untuk membantu menurunkan berat badan.
Baca Juga : Baju Bekas Olahraga yang Penuh Keringat Jangan Langsung Dicuci kalau Tak Mau Rugi, Ini Alasannya
Contoh latihan kardio adalah jalan kaki, jogging, hingga berenang.
Namun, bukan berarti kita boleh berolahraga berlebihan hanya karena tergoda iming-iming berat badan cepat turun.
Keseringan aerobik nyatanya justru berbalik menjadi buah simalakama yang berbahaya bagi kesehatan.
Baca Juga : Ingin Mengencangkan Kaki dalam 15 Menit, Yuk Coba 5 Olahraga Ini!
Badan bisa stres jika keseringan kardio
Pada dasarnya segala jenis aktivitas fisik yang dilakukan secara berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan. Termasuk olahraga kardio yang tujuan awalnya adalah untuk menjaga kebugaran sekaligus menurunkan berat badan.
Pasalnya, tubuh memerlukan waktu istirahat untuk memulihkan diri dari stres fisik setelah dipaksa terus-terusan bekerja keras. Hal ini ditandai dengan pelepasan hormon stres kortisol segera setelah selesai olahraga.
Jika sesi olahraga terlalu lama atau terlalu sering, maka tubuh akan memproduksi hormon kortisol dalam jumlah yang lebih banyak. Peningkatan hormon stres kortisol setelah olahraga akan menyebabkan tubuh masuk ke dalam tahap katabolik.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR