Dia dipaksa untuk bertahan hidup dengan sedikit sisa gajinya.
Farhad menjelaskan, "Orang-orang datang ke tanah ini untuk membuat masa depan mereka cerah dan memperoleh manfaat dari investasi besar dalam konstruksi dan minyak."
"Ada banyak hotel mewah dan struktur yang terkenal di dunia yang dibangun para pekerja selama beberapa tahun terakhir."
"Majikan biasanya mengambil paspor mereka segera setelah mereka tiba di bandara Dubai dan mereka semua dikirim ke Sonapur."
"Para pekerja biasanya bekerja 14 jam di mana saat musim panas suhu lebih dari 50 derajat C."
Baca Juga : Dari Mengengkol Hingga Menggeber-geber, Ini Cara Lama Panaskan Motor yang Bisa Merusak Motor Modern
"Sebaliknya, turis dari negara barat tidak boleh tinggal di luar selama lebih dari lima menit di musim panas."
"Menurut undang-undang pemerintah, tempat kerja harus ditutup selama suhu seperti ini agar tidak merugikan pekerja dan kesehatan mereka."
Ketika Farhad tiba, ia melihat lusinan orang duduk di sekitar halaman dengan perabotan rusak, memasak di dapur kotor dan hewan-hewan yang berkeliaran di sekitar area.
Dia menambahkan, "Kamar-kamarnya 3,6 meter persegi dengan enam tempat tidur dan menampung enam hingga delapan orang."
"Makanan biasanya dimasak menggunakan tabung gas dalam kondisi mengerikan."
"Salah satu pekerja China menghentikan saya, membawa saya ke kamarnya dan menunjukkan kepada saya tanda yang dia tulis di beberapa kayu."
Baca Juga : Mirisnya Kondisi Kebun Binatang di Korut, Bahkan Kura-kura Berenang di Kolam Berbau Busuk
Bunyinya: "Dear Boss, Saya bekerja di perusahaan Anda sudah 1 tahun, kontrak saya sudah kadaluarsa tetapi saya tidak bisa mendapatkan gaji saya 4 bulan yang sangat sedikit. Saya harus pergi ke China segera, tolong bayar gaji saya."
Para ekspatriat yang menikmati penghasilan tinggi kemungkinan tidak akan pernah mengalami sisi gelap Dubai, di mana penderitaan buruh disembunyikan dari media. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)
Source | : | Dailymail.co.uk |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR