(Baca juga: Jangan Abaikan Gejala-gejala Ini Karena Bisa Menunjukkan Kanker Perut)
Biasanya seorang ahli bedah yang berpengalaman akan menilai kembali jenis benjolan yang timbul dengan pemeriksaan fisik yang lebih teliti. Setelah itu baru dianjurkan tindakan operasi. Selanjutnya untuk lebih memastikan diagnosa penyakitnya, dilakukan pemeriksaan patologi. Karena kelainan yang terbanyak dijumpai adalah bukan kanker, maka yang akan dibicarakan di sini adalah kelainan yang bukan kanker.
"Ciri khas kebanyakan wanita yang memeriksakan diri karena timbulnya benjolan pada payudaranya, hanya menunggu pernyataan dokter saja," kata dr. Idral yang mengkhususkan diri pada bedah penyakit tumor ini.
"Mereka tidak berani banyak bertanya. Padahal sebenarnya kalau mereka lebih berani bertanya secara lebih terinci akan lebih jelas persoalannya," tambahnya.
Dengan meneliti faktor-faktor risiko tinggi pada si pasien, dokter dapat memperkirakan kemungkinan diagnosanya. Soalnya, benjolan jinak saja puluhan jenisnya.
Pada umumnya bila seorang pasien datang memeriksakan diri ke dokter, dokter akan mengadakan wawancara pendek. Yang ditanyakan antara lain:
Wanita di atas 40 tahun yang tidak menikah, atau wanita yang tidak mempunyai keturunan atau melahirkan anak pertama di atas usia 35 tahun diperkuat lagi dengan ibu atau salah seorang saudara perempuannya kena kanker payudara, mempunyai risiko lebih tinggi kena kanker payudara.
Langkah berikutnya adalah melihat riwayat benjolan itu sendiri.
Source | : | intisari edisi juni 1988 |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR