Kisah Inspiratif dari Kakak Beradik yang Sama-sama Mengidap Kanker Payudara

Ade Sulaeman

Editor

Kisah Inspiratif dari Kakak Beradik yang Sama-sama Mengidap Kanker Payudara
Kisah Inspiratif dari Kakak Beradik yang Sama-sama Mengidap Kanker Payudara

Intisari-Online.com - Kedua kakak beradik cantik yang tumbuh besar bersama di kamar tidur yang sama, dan bersekolah di sekolah yang sama, serta bekerja di perusahaan yang sama harus menghadapi kenyataan bahwa mereka mengidap penyakit kanker payudara dalam waktu yang hampir bersamaan.

Cerita diawali ketika sang adik, Sharee Page yang berusia 34 tahun dikabarkan pihak medis telah didiagnosis mengidap kanker payudara pada bulan Mei 2016 lalu. Mengagetkannya, sang kakak yang hanya berbeda usia 2 tahun, yaitu Annette Page juga divonis terserang jenis kanker yang sama dua minggu setelahnya.

Kaget bukan kepalang, keduanya merasa seperti tersambar petir. Di kala sang kakak beradik asal Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat tersebut sedang berusaha memberikan dukungan moril serta semangat untuk menerima penyakit dan menjalani pengobatan, sang kakak ternyata harus menerima kenyataan pahit yang sama.

Pernyataan yang akhirnya membuat dada berdegup kencang karena sedih dari mereka ialah ungkapan keikhlasan mereka menjalani ini semua.

“Wow, kita semua sedang bicara anugerah yang besar. Siapa yang menyangka kami bersaudara yang tumbuh bersama dan kini tinggal hanya berbeda jarak 5 menit saja secara ekstrem harus menghadapi hal yang sama. Hal terbaiknya, kami akan melewatinya sebagai sebuah tim. Apa yang terbaik dari melewati masa sulit dengan saudara yang Anda sayangi.” Ujar Annette saat diwawancarai oleh Associated Press untuk Yahoo.

The Page Sisters, begitu sebutan beberapa sahabat tercinta untuk mereka didiagnosis memiliki BRCA2 gen. Yang mana gen tersebut bermutasi pada tubuh perempuan dan memberi risiko tinggi pada kanker payudara dan serviks.

Mutasi gen BRCA2 juga diklaim punya andil besar dalam berkembangnya sel-sel kanker yang berkorelasi dengan kanker payudara. BRCA secara umum ditemukan di perempuan yahudi di Ashkenazi, di populasi penduduk perempuan Eropa Utara.

Adam Cohen, dokter ahli asal University of Utah’s Huntsman Cancer Institute mengatakan bahwa gen tersebut memang meningkatkan risiko paparan kanker payudara. Namun, ia mengaku terkejut karena jarang sekali gen tersebut ditemukan dalam tubuh dua saudara kandung dan menyerang dalam waktu bersamaan.

“Ini bukan hal umum terjadi soal kanker payudara dan mutasi gen BRCA2. Sangat baru terjadi apalagi hanya selang dua minggu,” ungkap Adam.

Akhir Maret lalu, setelah ditemukan benjolan besar di payudara kirinya, Anette Page didiagnosis mengidap kanker payudara stadium 3. Dan, hal yang sama juga menimpa sang adik, Sharee, dengan diagnosis kanker payudara stadium 2 setelah dilakukan pemeriksaan.

Tidak hanya tegar, mereka pun sangat kuat dan bersemangat untuk sembuh. Keduanya bahkan menyetir mobil bergantian untuk memenuhi jadwal perawatan kemoterapi di Davis Hospital.

Pasca 6 jam sesi kemoterapi, mereka mengalami efek samping dari kemoterapi seperti sakit kepala, hidung berdarah, pegal-pegal dan kesemutan serta lainnya.

Paling membuat hati miris. Diakui keduanya, keluarganya memang memiliki sejarah panjang riwayat sakit kanker payudara yang menewaskan saudara perempuan neneknya serta nenek mereka.

Tidak cukup sampai disitu saja cobaan hidup keduanya. Susan Page, mama tercinta mereka adalah pejuang kanker tenggorokan dan mulut yang mana juga memiliki gen BRCA2. Ia mengaku setiap hari menangis karena merasa sangat takut kehilangan kedua anaknya karena kanker.

“Anda menghabiskan waktu sepanjang usia untuk menunggu kelahiran mereka, merawat menjaga dan membesarkan mereka hingga tumbuh menjadi anak sehat dan sayang dengan orangtua. Hingga hal ini akhirnya terjadi,” curhat sang mama.

Kakak beradik cantik yang divonis mengidap kanker payudara secara bersamaan rencananya dijadwalkan menjalani sesi kemoterapi. Keduanya saling membantu dan mendukung melewati masa-masa sulit.

Ketika rambut Sharee rontok akibat efek samping kemoterapi dan konsumsi obat-obatan, maka sang kakak, Anette Page berinisiatif mencukur habis rambutnya demi menyemangati sang adik.

Sungguh kisah keluarga kakak-beradik yang mengharukan dan menginspirasi.

(Ridho Nugroho/tabloidnova.com)