Selain itu, Josh juga termasuk yang paling populer dibanding teman lain di klub.
Dari Josh juga Andy bisa menjalin hubungan singkat dengan gadis 12 tahun, Ashlee Allsop. Berdua, mereka biasanya menghabiskan malam di taman sembari mengisap ganja.
Allsop yang dengan pede-nya menulis kalimat “I Love Andy” di sepatunya yang kumal dan butut, sepertinya merupakan cinta pertama bagi Andy.
Dari Josh, Andy mendapatkan keberanian untuk “mengebom” sekolahnya. Pada suatu malam, kira-kira tiga minggu sebelum penyerangan, Andy mengutarakan niatnya melakukan penembakan di sekolah kepada Josh. Tapi rencananya terlebih dahulu ketahuan bibi Josh, Dawn Hemming, seorang penata rambut.
“Apa yang kamu rencanakan bersama Andy?!” bentak Bibi Dawn.
“Ah, tidak, kami hanya bercanda. Ini hanya sebuah rencana konyol,” jawab Josh.
Tidak percaya pada ucapan Josh, Dawn Hemming menyarankan Josh meminta bantuan teman ibunya untuk menasihati Andy.
Tapi Andy sudah telanjur gelap mata dan dendam dengan orang-orang yang merendahkannya, meskipun berkali-kali dia mengatakan, “Ah itu hanya bercanda, kok.”
Rencana Andy untuk melakukan penyerangan sebenarnya sudah lama.
Menurut pengakuan salah seorang temannya, Andy sudah mengambil salah satu revolver koleksi ayahnya dua bulan sebelum penyerangan. Andy mengambil pistol itu ketika ayahnya tengah terlelap selepas pulang dari pekerjaannya.
Rencana gila lainnya yang dibuat oleh Andy bersama Josh adalah mencuri mobil ayah Andy dan pergi ke Meksiko untuk mencari kehidupan baru. Pada akhirnya mereka memang tidak melakukan hal itu, makanya banyak teman meledek dan menyebut mereka “pussy”.
Tapi sikap keras Andy telanjur terbentuk. Ia membuat ultimatum di depan 1.900-an murid Santana High School. “Saya akan membuat peristiwa yang serupa Columbine Massacre yang terjadi dua tahun lalu,” ia menggertak.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR