Tubuhnya memang kecil, tapi dia sprinter yang mumpuni. Sampai menjadi andalan sekolahnya. Tim American football, sepakbola, dan basket sekolahnya tak lupa merekrutnya.
Oleh teman-teman sebayanya, Andy dikenal sebagai sosok periang sekaligus jenaka. Kemampuan melucu bahkan membuat Andy lumayan populer di sekolahnya.
Sekitar tahun 2000-an, keluaga Williams pindah ke Twentynine Palms, California. Setelah enam bulan di Twentynine Palms, Jeff memutuskan boyongan kembali karena dia diterima bekerja sebagai teknisi laboratorium di RS Angkatan Laut, Naval Medical Center di kota kecil berjarak 16 km dari San Diego, California.
Santee, kota kecil itu, hanya berpenduduk 58 ribu orang.
Kota itu terbilang nyaman dan aman, dengan angka kejahatan sangat rendah. Jeff berharap anaknya akan betah dan mudah beradaptasi di lingkungan dan sekolah baru, Santana High School yang memiliki dua ribuan murid.
Tapi anggapan Jeff bahwa sekolah itu cukup representatif bagi anaknya, ternyata keliru. Tak hanya itu, Andy merasa kurang sreg dengan kota barunya. Perasaan itu terbukti di sekolah. Dan puncaknya terjadi pada pagi mencekam di lorong toilet pria sekolahnya.
Menjadi korban bully
Di sela-sela aktivitas sekolah, Andy bergabung dengan klub skateboard yang biasa mangkal di sekitar Woodglen Vista Park. Taman itu terletak tidak jauh dari apartemen tempat dia tinggal bersama ayahnya.
Jika di sekolah lama tubuh kecilnya adalah berkah, sampai-sampai dia dijuluki “tikus” karena larinya yang begitu cepat, di tempat baru tubuh yang kecil justru menjadikan Andy sasaran bullying yang menggiurkan.
Dua kali papan skateboard-nya dicuri. Ia sering disakiti. Yang keterlaluan, para senior kerap menyulut punggung Andy dengan bara rokok seolah-olah punggung itu asbak.
Di sekolah nasib Andy tak berbeda jauh. Ia sering mendapati bukunya dibuang orang lain ke toilet. Tasnya diambil. Jeff juga pernah memergoki Andy pulang dengan muka babak belur.
Saat ditanya, si anak hanya menjawab, “Ah, tidak apa-apa, saya hanya terjatuh saat main skateboard.”
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR