Andy terlibat dalam lingkaran pergaulan yang kurang disukai oleh ayahnya. Menurut kabar burung, klub skateboard tempat Andy bersosialisasi adalah kelompok pemadat. Itulah yang menyebabkan prestasi sekolah Andy merosot jauh dan sering mendapat teguran.
Sekitar Oktober 2000, saat pertemuan guru, Jeff menjumpai anaknya melompat pagar bersama kawan-kawan berandalnya. Jeff juga mendapat laporan dari gurunya, Andy sering disetrap karena ulah nakalnya.
Andy juga sering terlambat datang di sekolah. Jeff jelas-jelas mengetahui kondisi anaknya tersebut karena dia beberapa kali dipanggil oleh pihak sekolah terkait kelakuan Andy yang semakin hari semakin “menyimpang”.
Saat Natal tiba, seperti biasa, Andy mengunjungi ibunya di South Carolina.
Jeff berharap, kunjungan itu bisa mengubah tabiat Andy. Benar, Jeff melihat ada perubahan dari sikap Andy sebelum dan sesudah Natal. Kabarnya, ibunya mengizinkan Andy untuk tinggal di South Carolina. Tapi Andy harus merampungkan tahun pertamanya dulu di Santee.
Tabiat Andy berangsur-angsur membaik di beberapa minggu selepas tahun baru. Jeff mulai tenang. Tapi lagi-lagi ia salah perkiraan.
“Perilaku normal” Andy hanya bertahan beberapa minggu. Dia kembali ke gengnya, dan parahnya, nilai sekolahnya kian hari kian menurun. Terkadang C, D, bahkan ada beberapa pelajaran yang mendapat F.
Tidak mau berburuk sangka kepada anaknya, Jeff mengira itu hanya sikap pemberontakan sementara. Ia ingat dulu saat masih muda, dia juga suka meledak-ledak seperti anaknya sekarang.
Jeff masih mengganggap itu fenomena wajar yang dialami oleh anaknya.
Rencana bermula dari kamar Josh Stevens
Sebenarnya ada rasa kesepian di dalam diri Andy karena ayahnya terlalu sibuk bekerja. Sementara kesempatan untuk bertegur sapa dengan ibu hanya sesekali. Situasi seperti itu mendorong Andy mencari tempat lain yang dia anggap mau menerima dirinya dan memberi rasa aman.
Pergaulannya dengan salah satu kawan di klub skateboard, Josh Stevens, kian intim. Andy selalu mengikuti apa yang dilakukan dan diinginkan oleh Josh karena Andy merasa bahwa Josh adalah sosok yang bisa melindunginya dari gangguan.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR