Saat teman pria Foggie bertanya soal alasan kepindahannya yang mendadak, Foggie hanya mengatakan kalau ia bosan dengan apartemennya dan butuh suasana baru. Tak ada ucapannya yang bisa mencegah Foggie pergi.
"Foggie sekarang tinggal di Normal Avenue, tidak terlalu jauh dari sini," ujar lelaki muda itu.
Luka di wajah
Di alamat baru, ke dua delektif itu langsung tahu apa yang harus dilakukan saat Jackie Foggie membuka pintu.
Di wajah Jackie terlihat goresan yang masih baru, panjang dan dalam – goresan luka semacam itu dilakukan oleh seseorang yang berjuang mempertahankan nyawanya.
Karena itu kedua detektif dengan tenang meminta Foggie ikut bersama mereka ke markas polisi. Foggie menjadi tersangka.
Beberapa jam kemudian Foggie diminta menjelaskan kembali bagaimana ia memperoleh luka di wajah itu dan mengapa ia mendadak mengemasi kopor-kopornya dan pindah apartemen.
Setiap jawabannya tidak memuaskan. Tapi akhirnya datang juga kepastian yang ditunggu-tunggu saat Foggie diberi tahu ada seorang saksi mata yang mendengar suaranya di belakang Williams ketika sedang berbicara dengan korban via telepon pada malam pembunuhan itu.
Seperti Matahari muncul di cakrawala pada hari yang baru, si tersangka menyandarkan punggungnya di bangku dan menganggukkan kepala tanpa bisa mengelak. Jackie Foggie siap menceritakan kisahnya.
la mengenal Williams belum terlalu lama, hanya sebulan lebih sedikit. La diperkenalkan oleh seorang temannya. Williams memuji bentuk tubuh dan kecantikan wajahnya.
Bahkan, Williams bilang kalau Jackie bisa melakukan banyak hal dalam karier di dunia model.
Kemudian dilakukanlah sesi pemotretan foto telanjang yang dilanjutkan dengan bercinta. Menurut Jackie Foggie, Williams seorang pria perkasa dan suka menikmati hubungan seksual yang bervariasi.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR