Jika si pembunuh memang seorang wanita, para detektif menduga pelakunya bukan mantan istri korban. Nyatanya, mantan istri Williams sangat membantu para penegak hukum dengan menyodorkan nama-nama teman Williams.
Dua orang penegak hukum ditetapkan untuk menangani kasus ini, yaitu Detektif Ed Schmidt dan James Cassidy.
Keduanya lalu mewawancarai para teman korban dan mereka harus menambahkan sejumlah informasi untuk melengkapi latar belakang kasus pembunuhan itu.
Pindah mendadak
Teman korban yang pertama dimintai keterangan menyatakan, Williams bersikap layaknya fotografer sukses saat bertemu dengan perempuan yang ingin dikencaninya.
Menurut dia, Williams menawari mereka bantuan untuk meniti karier sebagai model, dan tawarannya selalu ditelan mentah-mentah oleh hampir semua perempuan itu.
Setelah itu Williams tidak membutuhkan waktu lama unluk mengajak mereka masuk ke "studio"-nya, lalu melucuti pakaian mereka untuk berpose di depan kamera.
Salah seorang perempuan terakhir yang menaklukkan hati Williams dikenalkan oleh temannya sebulan sebelumnya. Kata teman Williams, wanita itu—Jackie Foggie namanya—bertubuh jangkung dan langsing, serta berwajah menarik.
Dengan paduan yang idela itu, Jackie tentu saja bersedia menjadi model dan mau menerima tawaran Williams. Tak lama setelah berkenalan, teman Williams melihat Williams dan Foggie pergi meninggalkan studio. Mereka rupanya pulang ke apartemen Williams.
Para detektif tidak menaruh perhatian terlalu banyak terhadap nama Jackie Foggie, yang juga disebut-sebut lagi dalam wawancara dengan teman-teman Williams yang lain.
Kali ini teman itu menyatakan, pada malam tanggal 13 Maret - saat pembunuhan terjadi - ia berbicara dengan Williams melalui telepon.
Menurut dia, saat itu Williams terdengar sangat kesal dan pembicaraan itu terputus oleh suara teriakan terhadap seseorang yang berada bersama Williams di sebuah ruangan.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR