Tahanan ranjang
Berhubung dengan keadaan perang, awal 1942 di Washington diadakan konperensi, yang mendapat nama kode Arcadia. Churchill hadir. Sesudah konperensi itu, Hopkins sakit lagi. Dua minggu ia terbaring dirumah sakit AL. Selama 2 minggu itu terjadi banyak hal yang penting.
Baca juga: (Foto) 10 Potret Menyedihkan Pasca Perang Dunia II, Salah Satunya Orang yang Akan Dieksekusi
Di Afrika Rommel mengadakan serangan balasan. Jepang maju sampai ujung jazirah Melayu dan mendarat di Kalimantan, Sulawesi, Irian, New Britain dan kepulauan Solomon.
Pulang dari rumah sakit, ketika Hopkins si White House kembali, ia harus memenuhi peraturana yang rumit, untuk memelihara kesehatannya. Sepuluh menit sebelum makan ia harus menelan sesendok penuh alutropin, tanpa air. Lima menit kemudian ia harus menelan amino acid powder dan Hepavex Compound dalaw 1 ounce air tomat.
Waktu makan, makanannya mesti kering, tidak boleh ada cairannya. Sementara itu 15 menit sebelum makan dan sejam sesudahnya Hopkins harus istirahat. Makanannya diatur supaya bagian terbesar kalori dikandung dalam makanan sarapan dan makan siang. Tiap kali makan harus pula ditelan 1 kapsul Vicaps dan 1 tablet Calciumuconat.
Waktu makan pagi ada tambahan minyak Haliver dengan vitamin D. Apbila diinginkan Hopkins bisa minta appela powder.
Baca juga: Tentara Rusia Nyaris Perang dengan Tentara Amerika di Suriah, Bahaya Perang Dunia III Mengintai
Pada akhir sebuah kawat panjang, Roosevelt memberitahu Churchill: “Harry sudah jauh lebih baik kesehatannya. Saya sedang mencoba menahannya dalam tangai sehingga ia dapat belajar mengurus diri sendiri."
Pertengahan 1942, berhubung dengan perkembangan perang, Hopkins kembali ke London. Hubungan kawat dengan presiden Roosevelt bukan sedikit. Pada suatu hari Roosevelt memberi perintah dengan kawat kepada jenderal Marshall: “Taruh Hopkins diranjang dan jaga oleh corps AL atau AD supaya ia tetap disana selama 24 jam. Apabila diperlukan, minta kepada raja supaya memberi bantuan".
Rupanya Hopkins ketahuan belum tidur padahal malam sudah larut, gara-gara ia menyebutkan jam berapa kawat Roosevelt diterimanya.
Hopkins kepala batu
Jenderal Marshall, mengalami kesulitan untuk menjalankan perintah itu. Hopkins sukar dikendalikan sekalipun Marshall mendapat bantuan Dr Falton dan Jend. Robert A McClure, atase militer kedutaan A.S. di London.
Baca juga: 9 Foto Ini Tunjukkan Betapa Mengerikannya Kondisi Saat Perang Dunia Pecah
Pada suatu hari, sesudah bekerja keras pada siang hari, Marshall minta Hopkins tidur. Ia sendiri bersama McQure dan Wedemeyer membicarakan pelbagai urusan. Kemudian salah seorang diantara mereka pergi kekamar tidur Hopkins. Ternyata Hopkins sudah kabur lewat pintu lain!
Dr Fulton menulis kepada penyusun buku “Roosevelt and Hopkins" Pada beberapa kesempatan ketika saya mendampingi dia untuk keperluan pengobatan, tampaknya Mr. Hopkins jengkel sekali. Di London seringkali justeru dia yang tampaknja khawatir pada kesehatan saya. Seharusnja saya pergi ke teman-teman saya, sesama dokter A.L. untuk berweek-end dan berekreasi diluar,” kata Mr Hopkins
“Seringkali ia harus makan dengan rekan-rekan orang Inggeris atau anggota perwakilan asing. Maka itu saja selalu membekali dia sebungkus obat-obat yang diperlukan. Tapi bungkusan itu hampir selalu ditemukan tanpa pernah dibuka di meja pakaiannya atau di kamar mandi atau dalam pakaiannya."
22 Januari 1946 Hopkins menulis surat pada Churchill. Mungkin surat terakhir yang ditulisnya karena sepekan kemudian ia meninggal akibat hemokhtromatosis, karena ususnya tidak cukup banyak lagi untuk mencernakan makanan. (Ditulis oleh Yunus Nur Arif)
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR