Mereka adalah orang Polandia yang orangtuanya meninggal, hilang, atau tidak diketahui, serta dikurung.
Baca Juga: Skandal Seks Sepanjang Sejarah: Benarkah Ini Jalan Menuju Ketenaran?
Banyak dari anak-anak ini yang tertangkap baik melakukan kejahatan kecil seperti mencuri makanan atau mengemis.
Para "ilmuwan" rasial dari Third Reich percaya bahwa banyak orang Polandia bermata biru dan berambut pirang, yang keluarganya hidup di bawah kekuasaan Jerman.
Hal itu mengindikasikan adanya sifat-sifat penting Arya (ras unggul) yang perlu dikembalikan ke kolam reproduktif Jerman.
Menurut sejarawan dan wartawan terkenal Gitta Sereny, hampir 400.000 anak Polandia dikirim ke Jerman sebagai calon Arya.
Tujuan utama dari pendirian kamp itu adalah untuk menyingkirkan anak-anak yang miskin dan kurus.
Sementara tujuan keduanya yakni untuk menemukan anak-anak dengan karakteristik Arya.
Beberapa yang "beruntung" kemudian akan dikirim ke Jerman untuk dibesarkan oleh pasangan Jerman yang tidak punya anak.
Kondisi di kamp sendiri tentulah sangat buruk, anak berumur dua tahun dipaksa untuk bekerja di kerajinan dan proyek industri skala kecil.
Anak-anak yang tidak bisa mengikuti, atau yang melakukan "pelanggaran" (seperti mengompol), dihukum dengan pemukulan, jam senam, ransum berkurang, dan disiram dengan air dingin.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR