Advertorial

Kisah Orang-orang Yahudi yang Pilih Menetap dan Hidup di Indonesia

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
Yoyok Prima Maulana

Tim Redaksi

Puncak migrasi orang-orang Yahudi ke Indonesia adalah pada masa kolonial Belanda, mereka hidup berkelompok di berbagai wilayah.
Puncak migrasi orang-orang Yahudi ke Indonesia adalah pada masa kolonial Belanda, mereka hidup berkelompok di berbagai wilayah.

Intisari-Online.com- Sejarah diaspora Yahudi mungkin sudah tak lagi asing di telinga kita.

Ada banyak alasan yang menyebabkan mereka berdiaspora ke berbagai penjuru dunia.

Seperti misalnya pada 70 M. orang Yahudi berdiaspora karena Yerusalem diserang oleh kerajaan Romawi dan menghancurkan kuil Solomon untuk kedua kalinya.

Atau pada tahun 1.000-1.500-an, ketika Paus sebagai pemimpin tertinggi Eropa menyingkirkan orang-orang yang tidak percaya terhadap Yesus.

Baca Juga:Bus Terbalik, 32 Orang Alami Luka Serius, Kepala Sang Supir Alami Luka Parah

Banyak orang Yahudi yang kemudian menyebar ke Mesir, Turki, Asia, hingga Amerika.

Sementara puncak migrasi orang-orang Yahudi ke Indonesia adalah pada masa kolonial Belanda.

Dalam An Obscure History yang ditulis oleh sejarawan Rotem Kowner, orang Yahudi datang ke Indonesia awalnya ke Sumatera dan Jawa sebagai individu, bukan komunitas.

Begitu juga yang diungkap oleh penulis Jacob Saphir, dia menyebut keberadaan orang-orang Yahudi yang datang dari Eropa ke Batavia, Surabaya, dan Semarang pada 1861.

Baca Juga:Kapal Tenggelam di Danau Toba, Begini Cara Mudah Mengambang di Atas Air Seperti Daun

Sementara pada masa pendudukan Jepang, orang-orang Yahudi di Indonesia yang jumlahnya diperkirakansekitar 3.000 pun 'dibersihkan' dan membuat mereka meninggalkan Indonesia.

Meski banyak yang memilih pergi, ada juga beberapa keluarga Yahudi yang memilih menetap di Indonesia.

Bahkan setelah kemerdekaan Indonesia, orang Yahudi mendirikan Jewish Community of Indonesia.

Namun komunitas itu akhirnya dibubarkan paksa pada 1957.

Baca Juga:Jimat Berumur 1.000 Tahun Ditemukan di Yerusalem, Tulisan di Atasnya Menggetarkan Hati

PenyebabnyaPresiden Sukarno membuat kebijakan nasionalisasi dan menganggap komunitas ini memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan budaya Indonesia.

Dalam bukuMenelusuri Komunitas Yahudi di Indonesia (2013), Harahap Thigor Anugrah mengungkap identitas beberapa orang Yahudi di Indonesia.

Misalnya sepasang suami istri Leah dan Abraham Zahavi yang menjaga sinagog sisa komunitas Yahudi di Surabaya.

Baca Juga:Membohongi Dunia, 8 Propaganda Korea Utara Ini Diketahui Hasil Photoshop

Selain itu ada juga ada Yakov Baruch yang tinggal di Manado, Sulawesi Utara.

Yakov Baruch pun mendirikan sebuah sinagog di daerah Manado dengan nama Ohel Yaakov Synagogue.

Pada 2009 terbentuklah komunitas Yahudi, The United Indonesian Jewish Community yang beranggotakan beragam keturunan Yahudi dari berbagai daerah.

Baca Juga: Suku Fore di Papua Nugini Doyan Makan Otak Manusia, Begini Akibatnya pada Tubuh Mereka

Termasuk dari Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali hingga Maluku.

Hal ini membuktikan bahwa eksistensi orang Yahudi di Indonesia baik secara individual atau komunitas memang ada.

Mereka adalah keturunan yang telah terlahir melalui kampur campur dengan penduduk lokal pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga:Berasal dari 12 Putra Yakub, ke Mana Perginya 10 Suku Israel yang Hilang?

Artikel Terkait