Baca juga: Mengungkap Fakta di Balik Misteri Kartu Tarot, Tak perlu Indra Keenam Untuk Mempelajarinya
Pada kartu biasanya juga diberi kode inisial ucapan. Misalnya p.f. (pour feliciter) yaitu ucapan selamat, p.c (pour condoleance) ucapan duka cita, p.f.N.A. (pour felicitier Nouvel An) ucapan selamat tahun baru. Tradisi ini berasal dari Prancis.
Kebiasaan kartu kunjungan rupanya menular ke dunia bisnis, terutama di London. Awalnya dipakai sebagai sarana promosi bisnis.
Kartu memuat nama perusahaan, alamat, serta petunjuk jalan. Mirip brosur, tapi sudah dihias dengan motif-motif ukuran dan lambang perusahaan.
Kartu ini penting karena saat itu belum ada penamaan jalan dan nomor yang jelas.
Munculnya revolusi industri membuat pengusaha Amerika Serikat dan Eropa saling bertemu dan saling bertukar kartu.
Jadi selain ada kartu kunjungan di rumah-rumah, ada pula kartu nama. Tapi harap maklum, ada etiket yang mengatur bahwa jika tamu datang dan menitipkan kartu namanya, itu bisa berarti dia akan menagih utang.
Kartu nama awalnya dicetak dengan teknik cukil kayu (woodcut) kemudian letterpress, baru pada abad ke-18 mulai digunakan cetak plat.
Awalnya masih tinta satu warna, baru sekitar tahun 1830 mulai dipakai cara litografi yang kemudian berkembang menjadi cetak offset. Cara ini masih berlaku sampai sekarang.
Di AS, sejak akhir abad ke-19, pemakaian kartu nama sudah meluas. Hanya masyarakat kelas atas saja yang masih membedakan antara kartu nama dengan kartu kunjungan.
Kebiasaan yang berbeda antara orang Inggris dengan Amerika itu, sering menyebabkan kesalahpahaman.
Kini semua orang sudah maklum. Cukup memberi kartu nama dengan cara yang benar, sudah dianggap sopan. (dari pelbagai sumber/Tj – Intisari Juli 2009)
Baca juga: Belum Registrasi Kartu SIM Hingga 1 Mei dan Terblokir, Ini Langkah Mengantisipasinya
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR