Pertempuran hebat terjadi di seantero wilayah, termasuk Yerusalem dan sekitarnya. Upaya Israel untuk merebut kota lama Yerusalem digagalkan oleh pasukan Legiun Arab.
Baca juga: Cerita Indah dari Tepian Danau Toba: Ketika Togu Simorangkir Mengubah Pamrih Menjadi Kasih
PBB segera berusaha melerai peperangan ini dengan menunjuk penengah/mediator, Count Bernadotte dari Swedia.
Namun setiap kali perhentian permusuhan tercapai, maka sifatnya selalu sementara karena setiap kali pula perang berkecamuk lagi.
Sehingga peperangan pertama antara Arab-Israel tahun 1948-49 ini pun dapat dibagi dalam beberapa tahap, diawali dengan “perang saudara” yang terjadi menjelang kepergian Inggris hingga masuknya pasukan negara-negara Arab pada 15 Mei 1948.
Peperangan dengan pasukan dari negara-negara Arab ini diakhiri dengan gencatan senjata pada 11 Juni, untuk kemudian pecah lagi pada 9 Juli yang terkenal dengan sebutan “perang sembilan hari”, yang terutama terjadi di sektor utara dan tengah.
Namun hingga kini konflik antara negara-negara Arab dengan Israel terus terjadi akibat tindakan licik Israel mendirikan negara dengan cara mencuri itu.
Source | : | wikipedia,warhistoryonline.com |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR