Sedangkan anak dengan gangguan depresi bisa mendapat obat antidepresan.
Psikoterapi yang diberikan dapat berupa psikoterapi individual dan juga yang berbasis keluarga.
Tjhin berpendapat, pengajaran remedial dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, dan pemberian motivasi seperti pujian atau hadiah kecil setiap kali si anak berhasil mengatasinya akan sangat membantu.
Pendekatan multisensori, berdasarkan asumsi bahwa anak dapat belajar dengan baik, jika materi pembelajaran disajikan dalam berbagai modalitas. Modalitas yang sering dipakai adalah penglihatan, perabaan, gerakan (kinestetik), pendengar an. Untuk itu diperlukan berbagai alat bantu seperti kartu huruf, cat, bak pasir, huruf timbul, dan Iain-Iain. Metode ini dikembangkan Fernald dan Gillingham.
Baca juga: Daniel Britton, Menciptakan Font Baru yang Menunjukkan Seperti Apa Rasanya Mengalami Disleksia
Pendekatan modifikasi abjad, banyak dipakai untuk anak berkesulitan membaca pada bahasa yang kaitan antara huruf dengan bunyinya tidak selalu konsisten. Dalam bahasa Inggris, misalnya huruf a dapat dibaca /e/, /ei/ atau /a/. Bunyi /f/ dapat dilambangkan oleh huruf f, gh atau ph.
Metode modifikasi alfabet mencoba menciptakan abjad baru, sehingga ada korespondensi satu-satu antara huruf I lambang dengan bunyinya. Dengan demikian, ejaan kata-kata yang tidak beraturan akan diubah. Dalam bahasa Indonesia, metode ini tidak banyak bermanfaat karena kaitan antara huruf dan bunyi relatif konsisten.
Pendekatan kesan neurologis terdiri atas kegiatan membaca bersama-sama secara cepat antara guru dan siswa. Asumsi dasarnya, anak dapat belajar dengan mendengar suaranya sendiri dan suara orang lain yang membaca materi yang sama.
Kelebihan dari pendekatan ini, diperoleh kemajuan dalam hal ekspresi lisan, kelancaran membaca, dan peningkatan rasa percaya diri. Namun, kemajuan dalam pemahaman kontekstual sangatlah minimal.
(Ditulis oleh Dharnoto. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Januari 2004)
Baca juga: Ternyata Orang Kreatif Cenderung Idap Gangguan Mental, Kok Bisa?
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR