Kekurangannya, diet ini bisa menyebabkan masalah jangka panjang karena lemak sebenarnya tetap dibutuhkan dalam tubuh.
Selain itu, diet ini mengurangi konsumsi makanan sehat, kurang variasi, dan sangat sulit
dilakukan.
5. Puasa Intermittent
Diet ini memiliki pola makan dengan siklus puasa dan waktu makan tertentu. Dibanding melarang makan, justru diet ini menyuruh Anda untuk memakan semuanya.
Sehingga, diet ini lebih fokus ke pola makan. Terdapat beberapa metode dalam diet ini.
Ada yang menghindari makan pagi, membatasi waktu makan harian Anda hingga 8 jam, kemudian berpuasa untuk sisa 16 jam sehari.
Ada juga yang puasa selama 24 jam sekali atau dua kali dalam seminggu.
Diet puasa ini biasa diterapkan karena mampu mengurangi kalori asal Anda tidak terlalu banyak makan.
Menurut studi, jenis puasa ini bisa mengurangi inflamasi, level kolesterol, dan gula dalam darah.
Kekurangannya, diet ini tidak tentu cocok untuk setiap orang. Apalagi bagi Anda yang tidak kuat berpuasa dalam waktu yang lama. (Intisari-Online.com/ Juwita Imaningtyas)
Source | : | www.healthline.com |
Penulis | : | Kontributor 01 |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR