Namun, sudah enam bulan kambing tak kunjung hamil.
"Kalau tidak sabit rumput, kambing tidak makan. Saya sudah capek.
Namun, saya melihat Ropiah dan Maimah, sekuat tenaga saya harus kerja menyabit rumput untuk kambing, semua untuk kedua anak ini," cerita ayah Ropiah.
Untuk memenuhi kebutuhan harian Ropiah dan adiknya, Maimah menjual jamur tiram milik orang.
Per harinya ia mendapatkan untung hanya Rp 4.000 dari penjualan.
Baca Juga: Pohon Ini 'Menangis' Jika Ditebang, Apakah Karena Bisa Merasa Sedih?
Uang itulah digunakan untuk makan sehari-hari.
Setiap hari Ropiah dan Maimah harus menempuh jalan 3,5 kilometer melintasi hutan dan jalan raya.
Hujan kadang menjadi musuh utama kedua bersaudara ini.
Ropiah memiliki satu tas sekolah yang berlubang. "Karena berlubang, pena sering jatuh dan hilang," ujarnya.
Baca Juga: Kucing Hitam, Pasukan Khusus India yang Mengkalim Diri Paling Jago di Seluruh Asia
Beberapa warga dan masyarakat yang simpatik memberikan keduanya jas hujan, tas, dan keperluan sehari-hari.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR