Kalau hanya dibagi dalam dua waktu makan, misalnya makan siang dan malam, tidak akan terpenuhi kebutuhan energinya," paparnya dalam acara "Nestum 101 Healthy Bowl" yang diadakan oleh Nestle di Jakarta (29/1/2019).
Meski pun porsi makan bisa diperbanyak, tetapi kebutuhan serat, vitamin, dan zat gizi mikro lainnya mungkin tidak bisa dipenuhi.
"Kemungkinan besar akan terjadi defisiensi, misalnya kekurangan protein, kalsium, vitamin, atau zinc," ujarnya.
Dalam jangka panjang, kebiasaan makan ini akan menyebabkan perubahan organ, misalnya massa otot berkurang atau tulang tidak bisa berkembang dengan baik pada anak-anak karena kekurangan kalsium.
Baca Juga : Pria Ukraina Ini Bocorkan 10 Alasan Kenapa Banyak Pria Bule Suka Wanita Indonesia
"Imunitas juga akan menurun jika kita kekurangan nutrisi," imbuh Rita.
Baca Juga : Suka Sarapan dengan Oatmeal? Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Jika Sarapan Oatmeal Setiap Hari
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR