Baca Juga : Dari Pneumonia Hingga Kanker Ovarium, Inilah 4 Bahaya Bedak Tabur Bagi Bayi
Ia pun melakukan perawatan pribadi dengan terapi oral yang ditargetkan dua kali sehari untuk mencegah penyebaran kanker. Itu terjadi dua tahun lalu.
Dan inilah yang membuatnya tetap hidup.
Efek samping yang dirasakannya termasuk sekit kaki dan otot yang biasanya hilang "sesaat setelah saya bangun dan bergerak", kelelahan, dan sensitivitas matahari. Tapi minim saja.
"Tidak layak untuk dikeluhkan," katanya. Paling tidak, ia senang bisa kembali melakukan sesuatu sebelum ia didiagnosis kanker, yaitu menikmati waktu bersama keluarganya dan kembali berolahraga.
Perawatan ini akan berlangsung seumur hidup, namun akhirnya ia akan hidup kebal terhadap pil. Orang dengan kanker paru-paru ALK-positif, hampir selalu mengembangkan resistensi terhadap pengobatan. Demikian sebuah artikel dalam Current Oncology 2018.
Baca Juga : Ini Dia Fakta-Fakta Pneumonia, Penyakit Masa Depan yang Perlu Diwaspadai
Kini, ia mengumpulkan uang untuk mendanai penelitian kanker paru sebagai fokusnya. Ini penting dilakukan untuk melanjutkan penelitian untuk pil terapi yang lebih bertarget sehingga ada banyak pilihan ketika tubuh sudah resisten pada pil tersebut.
Teman-teman dan keluarganya sangat mendukung apa yang dilakukannya. Bahkan ia telah melakukan penggalangan dana untuk keluarga lain, untuk penelitian ALK-positif, jelas Nerstad bangga.
"Aku menjalani hidupku seperti dulu. Satu-satunya hal yang benar-benar berubah adalah cara kita melihat kehidupan," katanya, bersyukur untuk setiap hari yang ia miliki.
Kita harus mengetahui tubuh kita sendiri.
Ia ingat, sering mengalami refluks asam sekitar enam bulan sebelum itu.
Mungkin itu tandanya. Maka ia mengingatkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter bila ada yang tidak beres dengan tubuh kita.
Ia juga mengingatkan bahwa kanker paru-paru bukan hanya penyakit perokok.
"Saya adalah contoh sempurna. Bahwa siapapun bisa terkena kanker paru-paru."
Baca Juga : Dari Perokok Aktif hingga Bukan Perokok, Berapa Persenkah Seseorang Berisiko Terkena Kanker Paru-paru?
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR