"Kelaparan masih menjadi isu utama. Jika tak punya uang atau kekuasaan, Anda bakal meninggal di selokan," ungkap Oh dilansir CNN.
Dia berujar ketika masih bertugas sebagai polisi, dia pernah melepaskan pelaku kejahatan setelah mendapatkan sejumlah uang.
Jika tidak mendapatkan uang sesuai dengan permintaannya, Oh mengatakan si pelaku bakal mendekam di penjara dalam waktu yang lama.
Lebih lanjut, Oh membantah laporan media Korsel bahwa dia menjadi buronan di Korut karena terjerat kasus pembunuhan.
Baca Juga : Ini Diet yang Lebih Banyak Bakar Kalori, Dari Hasil Studi Harvard Lho!
Dia bercerita saat hari pelariannya, dia minum-minum untuk setelah terlibat masalah dengan sejumlah rekannya.
Saat kembali ke posnya, dia menerobos pos pemeriksaan. Karena takut dieksekusi, dia memutuskan untuk melarikan diri melalui zona demiliterisasi ke wilayah Korsel dengan dihujani tembakan.
Dia mengungkapkan si penembak merupakan teman-temannya sendiri. Namun Oh mengaku memaklumi tindakan mereka dengan berujar dia bakal melakukan hal sama jika di posisi mereka.
"Jika mereka tidak menembak saya, maka mereka bakal mendapat hukuman," kata Oh yang tak bersedia mengungkap masalah apa yang dialaminya hingga berujung pelariannya.
Kementerian Unifikasi Korsel yang menangani hubungan antar-Korea, termasuk aksi pelarian tentara Korut, menolak berkomentar.
Baca Juga : Derita Pilek Selama 5 Tahun, Rupanya Pria Ini Idap Penyakit Mematikan, Ngeri!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembelot Korut: 80 Persen Generasi Saya Tak Setia pada Kim Jong Un"
Source | : | kompas |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR