Dalam misi tersebut, Enola Gay berhasil menjatuhkan bom atom di Hiroshima.
(Baca juga: Kisah Paranormal ‘Pengambil’ Harta Karun: Perang Batin Jika Harta Itu Tidak Boleh Diambil oleh Si Penunggu)
Namun Jepang tidak langsung menyerah. Misi pengeboman kedua pun dijalankan.
Kali ini Sweeney ditunjuk menjadi pilot pesawat pengebom dengan sasaran Nagasaki.
Pada serangan kedua ini Sweeney ternyata tidak hanya mendapat masalah cuaca tapi juga masalah mekanis yang menyebabkan Sweeney kehabisan bahan bakar.
Ia kemudian terpaksa memompa bahan bakar ke mesinnya dari tanki khusus anjungan bom.
Berkat latihan khusus bagaimana memadatkan rute hingga bisa memanfaatkan bahan bakar yang tersedia. Sweeney berhasil mempertahankan pesawat.
Meskipun mengalami insiden, Sweeney berhasil merampungkan misi tanggal 9 Agustus 1945 tersebut.
Melalui celah di antara formasi awan tebal, bom atom berkekuatan 10.000 pon “Fat Man” yang mematikan dijatuhkan, menghancurkan 60 persen Nagasaki.
Kedua misi bersejarah di bulan Agustus 1945 secara efektif mengakhiri perang terhadapJepang sekaligus mengakhiri PD II.
Pada November 1945, Sweeney dan Skadron Bombardemen ke-393 kembali ke Lanud Roswell, New Mexico.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR