Intisari-Online.com - Senjata nuklir sudah cukup menakutkan, namun saat kita menggali lebih dalam dan mencari tahu seberapa kuat senjata tersebut sebenarnya, senjata nuklir itu menjadi semakin mengerikan.
Senjata bom atom yang dijatuhkan Hiroshima tahun 1945 menyebabkan dampak yang sangat mengerikan bagi kota tersebut.
Selain memusnahkan ratusan ribu jiwa, sekitar 85 persen bangunan, tumbuhan dan lansekap kota rata dengan tanah akibat gelombang panas yang mencapai batas stratosfer.
Tak berhenti sampai di situ, bahkan radiasi pasca ledakan bagi korban yang selamat menyebabkan mereka terkena penyakit seperti penyakit leukimia, keloid, tumor ganas, hingga microchepaly.
BACA JUGA: Kasihan, Hanya Gara-gara 'Make-up', Pernikahan Senilai Rp225 Juta Itu Batal Dilakukan
Korban yang berada dalam radius 20 km dari hiposenter mengalami keloid atau bekas luka pada tubuh.
Namun, senjata nuklir memiliki kekuatan yang berkali-lipat lebih dahsyat dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima.
Bom atom pada Hiroshima bisa dijadikan sebagai perbandingan terhadap senjata nuklir.
Ledakan nuklir terbesar dalam sejarah umat manusia adalah Tsar Bomba yang diledakkan dengan kekuatan 50 megaton atau 3.333 kali kekuatan bom atom yang diledakkan di Hiroshima.
Tsar Bomba (Raja Bom) dijatuhkan oleh Uni Soviet tahun 1961 di Novaya Zemlya, Rusia Utara sebagai uji coba.
Desa Severny yang jaraknya sekitar 55 km dari tempat ledakan mengalami kerusakan parah, rumah-rumah hancur total, sedangkan distrik Soviet yang jaraknya ratusan mil mengalami kerusakan seperti rumah ambruk, atap roboh, kerusakan pada pintu, jendela pecah dan komunikasi radio terganggu lebih dari satu jam.
Tsar Bomba yang berkali lipat lebih kuat itu hampir menghancurkan pesawat yang membawa dan menjatuhkannya.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR