Advertorial
Intisari-Online.com - Untuk menandingi dominasi kekuatan udara militer AS, Rusia telah mengembangkan pesawat pengebom nuklir strategis yang sangat mematikan.
Salah satu teknologi yang membuat kemampuan Tu-160 M2 naik drastis adalah penerapan teknologi pesawat pembom siluman PAK-DA.
Dengan penerapan teknologi PAK-DA itu, Tu-160 menjadi lebih leluasa ketika menjalani latihan bersama jet tempur Su-35S Flanker-E dan jet tempur siluman generasi kelima, PAK-FA.
Dalam misi tempur sebagai bomber pembawa nuklir, kedua jet tempur itu akan menjadi pengawal sekaligus payung udaranya.
(Baca juga: Kisah Pilu Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Seks)
Berkat teknologi terbaru yang seimbang dengan para pesawat pengawalnya itu , Tu-160 pun bisa bekerja sama secara interoperability baik secara teknis maupun sistem komunikasi sehingga misi tempur bisa berjalan lancar.
Rusia bahkan mengklaim, Tu-160 bisa menandingi pembom B-2 Spirit dalam sisi kecepatan karena menggunakan mesin NK-32 turbofans produk Kuznetsov.
Mesin paling canggih itu nantinya akan dipakai juga oleh pembom siluman PAK-DA dan merupakan mesin yang sekaligus mumpuni untuk kepentingan perang elektronik karena getaran mesinnya sulit ditangkap radar.
Yang jelas produksi sebanyak 50 Tu-160 M2 yang masing-masing mampu membawa 12 rudal penjelajah nuklir, telah membuat AS gentar.
Kemampuan membawa rudal jelajah nuklir yang dimiliki oleh Tu-160 jelas lebih menyeramkan dibandingkan kemampuan B-2 Spirit yang hanya bisa dimuati 16 bom nuklir.
Selain itu saat ini USAF hanya memiliki 12 B-2 yang siap operasional dan pesawat pembom tua B-52 H Stratofortress sebanyak 73 pesawat.
Jadi untuk menghadapi Tu-160 saja, AS dan sekutunya akan kewalahan apalagi jika pembom PAK-DA dan jet tempur siluman PAK-FA sudah turun ke gelanggang.
Tak ada pilihan lain bagi AS untuk segera menurunkan F-35 Lightning II dan mempercepat produksi pembom nuklir siluman, B-21 Raider.
(Baca juga: Wanita Ini Pecandu Berat Film Porno Hingga Akhirnya Saat di Bali Menemukan Pencerahan)