"Saya dua kali datang ke desanya namun terus terang saya tak sampai hati untuk mengetuk pintu rumahnya," kata Shahabuddin.
"Akhirnya saya menulis surat kepadanya. Saya katakan bahwa kami meyakini bayi kami tertukar dengan bayinya. Saya bertanya apakah ia juga merasakan hal yang sama. Saya tulis nomor telepon kami di akhir surat dengan harapan ia akan menghubungi kami," ungkap Shahabuddin.
Shewali dan suaminya, Anil, tinggal di desa yang berjarak sekitar 30 kilometer dari rumah Shahabuddin dan Salma.
Berbeda dengan Shahabuddin dan istrinya yang memeluk Islam, Shewali dan mayoritas warga di desanya adalah pemeluk Hindu.
Anil mengatakan selama ini ia dan istrinya tak pernah curiga bayi mereka tertukar sampai mereka menerima surat dari Shahabuddin.
Tapi keyakinannya langsung berubah begitu ia dan istrinya bertemu keluarga Shahabuddin.
"Ketika pertama kali melihat Jonait, saya menyadari kalau wajahnya mirip dengan suami saya. Saya sedih dan menangis," kata Shewali.
BACA JUGA: Mulai Sekarang, Berhentilah Makan Nasi Sisa Kemarin! Ini Alasannya
Salma juga sama. Saat melihat anak Shewali yang diberi nama Riyan, dia langsung yakin itu adalah anak kandungnya.
Dalam pertemuan ini, Salma dan suaminya mengusulkan agar dua anak ini ditukar saja, tapi ibu Shewari menolak.
Shahabuddin kemudian melaporkan kasus ini ke polisi pada Desember 2015 setelah pihak rumah sakit mengatakan tak bisa menyelesaikan persoalan bayi yang tertukar ini.
Untuk mendapatkan bukti ilmiah, polisi lantas meminta dua keluarga ini melakukan tes darah. Pada November 2016 didapat hasil uji laboratorium yang menyimpulkan bahwa dua bayi ini memang tertukar.
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR