Shahabuddin kemudian membawa kasus ini ke pengadilan karena hanya hakim yang bisa memerintahkan penukaran anak.
Pada 4 Januari 2018 hakim memanggil keluarganya dan keluarga Shewali. Hakim setuju Jonait diserahkan ke pasangan Shewali dan Anil sementara Riyan dikembalikan ke pasangan Shahabuddin-Salma.
Tapi apa yang terjadi tidak seperti yang diharapkan kedua pasangan ini.
Baik Jonait maupun Riyan sama-sama tak mau dipisahkan dari orang tua yang selama ini membesarkan mereka.
"Pengadilan mengatakan kalau kami ingin bertukar anak itu bisa dilakukan ... tapi kami akhirnya mengurungkan keinginan itu. Kami telah mengasuh dan membesarkan anak dalam tiga tahun terakhir. Kami tak bisa melepas anak ini begitu saja," kata Salma.
Suami Shewali, Anil, mengatakan menukar anak bukan tindakan yang bijak karena bisa melukai kejiawaan mereka. "Mereka terlalu muda untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi," kata Anil.
Terlihat jelas bahwa baik Shahabuddin-Salma maupun Shewali-Anil sebenarnya tak mau melepas anak yang selama ini mereka besarkan. Jonait dan Riyan juga tak dipisahkan dari orang tua yang selama ini mengasuh mereka.
Jonait dan Riyan bahkan tak mau dipisahkan dari orang tua mereka meski hanya sesaat.
Bagaimana dengan masalah agama? Shahabuddin menjawab, "Anak adalah anugerah dari Tuhan. Ia terlahir tidak membawa agama. Keluarganyalah yang menentukan apakah ia Islam atau Hindu."
Akhirnya Shahabuddin-Salma dan Shewali-Anil sepakat untuk menyerahkan penyelesaikan kasus ini kepada Jonait dan Riyan saat mereka beranjak dewasa nanti. (Sumber: BBC.com)
BACA JUGA: Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR