Ucapannya merujuk kepada latihan gabungan yang dilakukan AS dan tetangga Korut, Korea Selatan (Korsel) secara besar-besaran mulai 4-8 Desember 2017.
Saat itu, AS dan Korsel mengerahkan 230 jet tempur dalam latihan yang diberi sandi "Vigilant Ace" tersebut.
"Tombol peluncurannya selalu ada di bawah meja saya," tegasnya.
Mantan pejabat militer AS menyatakan, perang nuklir antara AS dan Korut berpotensi pecah setiap saat.
Mike Mullen, mantan Kepala Staf Gabungan berujar, pemerintahan Presiden Donald Trump membuat segala usaha diplomasi untuk menghentikan program nuklir semakin tipis.
"Dalam pandangan saya, kami semakin dekat menghadapi perang nuklir melawan Korut," ujar Mullen dilansir dari ABC.
(Baca juga: Siap Hadapi Pesawat Pengebom Nuklir Rusia, Militer AS Siagakan Jet-Jet Tempur Pemicu Kiamat )
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR