Namun, setelah Tengkorak Dali yang ditemukan oleh Liu Shuntang di daerah Dali, Provinsi Shaanxi, China, pada 1978, dengan kondisi sangat lengkap itu dianalisis lebih mendalam, dapat menjadikannya bukti untuk membantah teori sebelumnya.
Penelitian yang sudah diterbitkan pada bulan April di Quaternary International, menyebut tengkorak tersebut beursia 260 ribu tahun, yang artinya dia lebih tua dari tengkorang yang ditemukan di Afrika.
Seperti dilansir dari New Scientist, Rabu (15/11/2017), penelitian awal pada 1979 menyebut tengkorak Dali adalah kelompok Homo erectus (manusia purba Jawa).
(Baca juga: Tengkorak Prasejarah Ini Dianggap Bisa Menjelaskan Bagaimana Kera Berevolusi Jadi Manusia)
Spesies hominin ini diduga tiba di Asia Tenggara sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan diduga hilang dari kelompoknya sekitar 140 ribu tahun yang lalu.
Dua tahun kemudian, Xinzhi Wu dari Chinese Academy of Sciences, Beijing, menyadari bahwa wajah tengkorak Dali memiliki banyak kesamaan dengan Homo sapiens.
Dalam abstrak penelitian tersebut, disebut tengkorak Dali adalah fosil kunci untuk memahami evolusi manusia di China.
(Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Tengkorak dari China Ini Akan Ubah Kisah Asal-usul Manusia, Mengapa?”
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR