Prosesnya jauh lebih rumit.
(Baca juga: Ternyata Presiden Jokowi Lupa yang Diangkat Bakinya atau Benderanya Saja, Untung Pembawa Bakinya Baik Hati)
Butuh 10.000 siput untuk menghasilkan hanya satu gram pewarna ungu.
Jadi, warna ungu ini menjadi sangat langka dan hanya diperuntukkan bagi orang yang sangat kaya.
Tentu akan menghabiskan banyak biaya bila warna tersebut dipakai untuk bendera.
Namun, semua itu berubah ketika Willian Henry Perkin menemukan cara untuk membuat pewarna ungu sintesis pada tahun 1856.
Ini membuat produksi warna ungu lebih efektif dan ekonomis hingga akhirnya teknik pembuatan warna tersebut menyebar ke berbagai negara.
Lalu, pada abad 20 beberapa negara mulai menggunakan warna ungu pada bendera mereka.
Namun negara-negara yang berdiri sebelumnya sudah terlanjur menggunakan warna lain untuk benderanya.
(Baca juga: Dulu Ada Bendera Merah Putih yang Berlukiskan Kepala Kerbau Di Tengahnya)
(Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Inilah Alasan Mengapa Warna Ungu Jarang Digunakan Pada Bendera”.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR