Advertorial

Bagaimana Tradisi Kawin-Cerai dalam Keluarga Bangsawan? Apakah Semudah dalam Keluarga Biasa?

Moh Habib Asyhad

Penulis

Tuduhan bahwa gereja Inggris didirikan berdasarkan perceraian anggota keluarga kerajaan, adalah tidak benar.
Tuduhan bahwa gereja Inggris didirikan berdasarkan perceraian anggota keluarga kerajaan, adalah tidak benar.

Intisari-Online.com – Khususnya anggota keluarga bangsawan Inggris yang cenderung untuk mudah bercerai.

Dari 26 bangsawan tinggi bukan keturunan raja, 8 yang bercerai lewat pengadilan. Beberapa malahan berulang kali.

Fakta ini ramai dibicarakan lagi setelah terjadi tragedi perpisahan Putri Margaret dan Earl of Snowdon.

(Baca juga:Sekolah Ini Khusus Untuk Mencetak Para Pengasuh Anak-Anak Bangsawan, Pelajarannya Unik-unik)

Satu di antaranya ialah Earl of Harewood yang cerai tahun 1967 kemudian menikah lagi.

Ia masih saudara dekat dengan keluarga raja (saudara sepupu ratu). Walaupun dia tak berhak atas sebutan "yang mulia".

Jika dicari lebih jauh lagi juga masih ada Henry VIII yang menikah enam kali, tapi tidak pernah bercerai.

Dia memutuskan hubungan dengan gereja Roma bukanlah karena Sri Paus menolak perceraiannya, tetapi karena beliau tidak mau menyatakan perkawinannya pertama tidak sah.

Tuduhan bahwa gereja Inggris didirikan berdasarkan perceraian anggota keluarga kerajaan, adalah tidak benar.

Inggris pernah mempunyai seorang raja yang bercerai, yakni George I. Inggris juga pernah mempunyai seorang raja yang beristeri dua, yakni George IV.

Edward VII pandai mengatur negara, tetapi tidak kawin sah. (Ini berkat "isterinya" dari Denmark yang bijaksana dan mulia).

Tiga cucu ratu Victoria juga cerai. Ratu Marie Louise, anak dari puterinya yang ketiga Helen, menikah dengan Pangeran Aribert dari Anhalt.

(Baca juga:Bangsawan Wanita Tercantik dalam Sejarah Eropa Ini Miliki Rutinitas Kecantikan yang Rumit)

Mereka berpisah setelah 9 tahun menikah. Perselisihan mereka nampaknya ada hubungannya dengan perbedaan pendapat mengenai Perang Boer.

Ratu Marie melarikan diri ke Amerika dan Pangeran Aribert menceraikannya dengan alasan dia ditinggalkan.

Pangeran Aribert kemudian kawin lagi, tetapi Ratu Marie sebagai seorang Anglikan tidak merasa bebas untuk melakukan hal yang sama.

Ratu Marie akhirnya tinggal di South Kensington, menyibukkan diri dengan pekerjaan sosial membantu fakir miskin dan baru wafat pada tahun 1956.

Ernest cucu laki-laki Ratu Victoria dari puterinya Alice menikah dengan cucu perempuannya Victoria Mellita, putri dari puteranya Alfred.

Pernikahan ini dilangsungkan pada tahun 1894. Pangeran Ernest ialah Grand Duke of Hesse yang memegang pemerintahan Darmstadt.

Pasangan suami isteri itu dikaruniai seorang anak perempuan tetapi mereka bercerai setelah 8 tahun. Pangeran Ernest menikah lagi.

Demikian pula Ratu Victoria Mellita, yang menikah dengan Grand Duke Cyril dari Rusia. Mereka mendapat anak laki-laki yang lahir tahun 1917.

Vladimir adalah kepala keluarga Romanov. Ia lulusan Universitas London dan oleh orang-orang yang setia pada kerajaan dianggap sebagai calon tsar yang tepat di seluruh Russia.

(Baca juga:Mendandani Anak Kecil dengan Celana Pendek adalah Tradisi Bangsawan di Inggris)

Tetapi “contoh” penting dan satu-satunya yang betul-betul mempengaruhi kehidupan Puteri Margaret ialah pamannya, almarhum Duke of Windsor, yang turun tahta demi cintanya kepada Ny. Wallis Simpson.

Pengganti raja ialah saudaranya laki-laki, Duke of York, ayah puteri Margaret sendiri yang menjadi raja George VI. (Colin Cross)

(Artikel ini pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Oktober 1976)

Artikel Terkait