Mirip seperti profesor itu, seorang ahli tes grafts dapat dengan akurat mengungkapkan kepribadian seseorang, begitu melihat gambar yang dibuatnya.
Gambar itu harus gambar tentang benda-benda tertentu. Seperti items alat evaluasi psikologis lainnya, benda yang hams digambar itu juga sudah melalui rangkaian uji coba bertahun-tahun.
Pemanfaatan evaluasi psikologis
Hasil evaluasi psikologis dapat mengungkapkan penyimpangan yang dialami seseorang secara klinis. Misalnya, mereka yang mengalami permasalahan psikologis (kesehatan mentalnya kurang baik atau terganggu).
Dalam konsultasi psikologis, orang ini datang ke psikolog. Lazimnya, psikolog memberikan tes grafts untuk memahami kondisi psikologis orang itu pada suatu saat.
Biasanya hasil tes grafts ini digunakan untuk menemukan hal yang tak terungkap selama wawancara. Atau tes itu untuk mendukung hasil wawancara sebagai penemuan jalan keluarnya.
Hasil evaluasi psikologis ini biasanya dipergunakan di bidang klinis, pendidikan, maupun industri.
Di bidang klinis, hasilnya untuk menentukan arah, tingkat atau stadium, jenis gangguan atau penyimpangan kepribadian secara klinis.
Alat pengungkapnya biasanya berupa tes grafts atau tes sikap: subjek atau testee (orang yang diperiksa atau dites) diminta mengungkapkan kesan atau persepsinya tentang suatu situasi, atau terhadap suatu gambar dan rangkaian gambar. Kesan orang normal, pasti berlainan dengan orang yang mengalami gangguan psikologis.
Di bidang pendidikan, umum sudah mengenal tes IQ (intelligent quotient angka penunjuk kecerdasan).
Hasil tes IQ dapat dibaca dengan Skala Wechsler atau Skala Stanford-Binet. Mereka itulah pakar yang melakukan berbagai penelitian, lalu berhasil menetapkan skala angka yang menunjukkan tingkat kecerdasan.
Kedua skala tersebut berbeda sedikit sekali.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR