New York musim semi tahun 1983. Elizabeth Holtzman menerima wartawan Jerman yang ingin berbicara dengannya tentang anggota-anggota Nazi.
Wanita Yahudi berusia 41 tahun itu semacam jenderal dari tentara yang terdiri atas tiga ratus penuntut umum Brooklyn.
Tidak pernah ada seorang wanita pun di New York yang bisa mencapai kedudukan itu. Namun sebelum menjadi kepala jaksa di Brooklyn, Elizabeth Holtzman sudah terkenal.
Ketika ia berusia 32 tahun dan menjadi anggota Kongres di Washington, dia mulai memburu penjahat-penjahat khusus, yakni rekan-rekan Barbie, bekas Nazi yang hidup tenang di AS.
Setelah bekerja enam setengah tahun, tahun 1980 ia menulis laporan untuk Kongres: Undang-undang emigrasi kita melarang orang yang poligami dan penghisap hasis masuk AS, tetapi untuk penjahat Nazi pintu dibuka selebar-lebarnya.
Andaikata Hitler masih hidup seusai perang, dengan mudahnya ia bisa pergi ke AS.
Elizabeth Holtzman berhasil "menggoalkan" perubahan undang-undang yang memperlakukan orang Nazi sama seperti peminum hasis dalam hal masuk ke AS.
Namun suksesnya dalam memerangi penjaga kamp konsentrasi, pemimpin SS dan mereka yang bertanggung jawab terhadap Holocaust, tidak begitu hebat.
Dari dua ratus bekas Nazi yang ditemukan sampai sekarang tidak lebih dari sepuluh yang dicopot kewarganegaraan Amerikanya atau ditolak permintaannya.
Orang Jerman terakhir yang ditolak namanya Hans Lipschis: Tanggal 14 April 1983, bekas kepala regu SS itu naik pesawat ke Frankfurt dan menghilang di Bayern.
Jaksa Frankfurt tidak ada minat lagi terhadapnya.
Beberapa tahun yang lalu, ketika Elizabeth Holtzman pada suatu dengar pendapat dengan Kongres bertanya kepada CIA, apakah mereka pernah memasukkan bekas Nazi ke AS, mereka semua menggelengkan kepala.
Mereka berbohong, kata Ny. Holtzman. Namun yang lebih mengerikan lagi ialah hubungan sengaja antara Nazi dengan pejabat dan politikus Amerika.
Lebih dari dua puluh penjahat Nazi bahkan pernah bekerja di pemerintahan AS, yakni di CIA, FBI, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan.
Tentang hubungan orang Amerika dengan Klaus Barbie, Ny. Holtzman mendengar lewat pers.
Ia sama sekali tidak kaget. "Namun Amerika cukup kuat," katanya dengan nada optimis dan yakin seperti pernah dikatakan oleh Thomas Jefferson. • (Dr. Wolfgang Schivelbusch dan Walter Karpf. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Oktober 1983)
Amerika Minta Maaf Tentang Barbie
Pertengahan Agustus yang lalu pemerintah Amerika Serikat meminta maaf kepada pemerintah Prancis, karena seusai Perang Dunia II Angkatan Darat Amerika membantu perwira Gestapo bernama Klaus Barbie untuk mengelakkan pengadilan.
Menurut pemerintah Amerika, mereka tidak tahu perwira-perwira AS menolong Barbie melarikan din ke Amerika Latin.
"Yang paling penting sekarang: Barbie sudah ditangkap dan akan berhadapan dengan hukum Prancis untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di tempat perbuatan itu dilakukan," kata Max GaJlo, juru bicara pemerintah Prancis.
Barbie dibawa ke Prancis dari Bolivia bulan Februari yang lalu. Ia dituduh mengirimkan orang-orang Yahudi dan anggota-anggota gerakan bawah tanah Prancis ke kamp-kamp maut dan melakukan pembunuhan ketika ia menjadi kepala Gestapo di Lyon sejak 1942 sampai 1944,
Prancis sudah bertahun-tahun mendesak AS untuk mengakui bahwa AS menolong Barbie menemukan perlindungan di Amerika Latin.
Barbie sempat tinggal tiga puluh tahun di sana dengan nama Klaus Altman.
Pemerintah Prancis mengeluh : AS mengalangai mereka menyeret Barbie ke pengadilan pada saat ingatan orang masih segar terhadap kegiatan-kegiatannya sebagai "Penjagal dari Lyon".
Menurut Departemen Kehakiman AS, perwira-perwira intel Angkatan Darat AS merekrut Barbie dan melindunginya dari pemerintah Prancis yang berusaha untuk menangkapnya.
Sudah dua kali Prancis menjatuhkan hukuman mati terhadap Barbie tanpa Barbie sendiri hadir di pengadilan. Hukuman mati itu kini sudah kadaluwarsa menurut undang-undang.
Prancis bermaksud menunturnya di bawah sebuah undang-undang tahun 1964 yang mengecualikan kejahatan-kejahatan perang dari kadaluwarsa, tetapi pembela-pembela Barbie bermaksud untuk menolak keabsahan undang-undang itu. (S.C.M.P.)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR