![Kiat Mengatur Pengeluaran (5): Belanja Grosir atau Ketengan?](https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/345x242/photo/intisarifoto/original/12982_kiat-mengatur-pengeluaran-5-belanja-grosir-atau-ketengan.jpg)
Kiat Mengatur Pengeluaran (5): Belanja Grosir atau Ketengan?
Kita sering bertanya-tanya, sebetulnya mana yang lebih menguntungkan, "Belanja secara ketengan atau belanja secara grosir? Belanja secara bulanan atau belanja harian?"
![Kiat Mengatur Pengeluaran (4): Potong Uang di Awal untuk Tabungan](https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/345x242/photo/intisarifoto/original/12983_kiat-mengatur-pengeluaran-4-potong-uang-di-awal-untuk-tabungan.jpg)
Kiat Mengatur Pengeluaran (4): Potong Uang di Awal untuk Tabungan
Mungkin kedengarannya aneh di tengah harga-harga yang membumbung tinggi seperti sekarang, kita harus memiliki dana cadangan 3 - 6 kali kebutuhan per bulan, atau minimal menyisihkan 10% gaji. Apa itu mungkin?
![Kiat Mengatur Pengeluaran (3): Belanja adalah Prioritas Terakhir](https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/345x242/photo/intisarifoto/original/12984_kiat-mengatur-pengeluaran-3-belanja-adalah-prioritas-terakhir.jpg)
Kiat Mengatur Pengeluaran (3): Belanja adalah Prioritas Terakhir
Prioritas terakhir pengeluaran adalah pemenuhan kebutuhan saat ini, salah satunya belanja kebutuhan sehari-hari. Ini ditaruh sebagai prioritas terakhir, karena tiga prioritas sebelumnya punya konsekuensi besar.
![Kiat Mengatur Pengeluaran (2): Empat Prioritas Pengeluaran](https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/345x242/photo/intisarifoto/original/12985_kiat-mengatur-pengeluaran-2-empat-prioritas-pengeluaran.jpg)
Kiat Mengatur Pengeluaran (2): Empat Prioritas Pengeluaran
Menurut Ahmad Gozali, seorang konsultan keuangan diJakarta, pengeluaran dibagi menjadi empat pos berdasarkan skala prioritas.
![Kiat Mengatur Pengeluaran (1): Kurangi Pengeluaran](https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/345x242/photo/intisarifoto/original/12986_kiat-mengatur-pengeluaran-1-kurangi-pengeluaran.jpg)
Kiat Mengatur Pengeluaran (1): Kurangi Pengeluaran
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS semakin dalam terbenam. Tak heran jika kita mencemaskan banyak hal. Adakah kiat untuk menyiasati melambungnya harga-harga kebutuhan hidup sehari-hari agar gaji mereka cukup untuk hidup satu bulan plus?