Track record algojo Changi rekor dunia ini memang menakjubkan (atau mengerikan?).
Sebagai tukang gantung (di Singapura, eksekusi terpidana mati dilakukan di tiang gantungan), dia tak hanya memegang rekor, tapi juga tercatat sebagai satu-satunya "tukang jagal" yang pernah mengeksekusi 18 terpidana mati (karena terlibat kasus pembunuhan empat orang sipir dalam keributan di penjara Pulau Senang, Singapura, 1963) hanya dalam tempo satu hari!
Rekor yang dipegangnya adalah mengeksekusi lebih dari 850 orang terpidana mati sepanjang 46 tahun!
Rekor lain yang tak kalah bikin merinding dibuat Singh beberapa tahun sebelumnya, ketika dia menggantung tujuh terpidana mati (kasus perampokan berdarah yang menewaskan seorang pedagang dan dua pembantunya di sebuah gerai emas) hanya dalam tempo 90 menit!
Dengan segudang "prestasi" itu, tak aneh jika di mata rekan-rekan sipirnya, Singh adalah legenda.
"Enam tahun lalu, untuk menandai eksekusi ke-500, kami membuat pesta kecil untuk dia," seru karibnya.
Bab terbongkarnya identitas Singh tidak kalah kontroversial dengan aksinya di depan tiang gantungan.
Kisahnya berawal ketika tahun 2002, Tuong Van, warga negara Australia keturunan Vietnam, ditangkap di Bandara Changi.
Tuong yang hendak kembali ke Australia kepergok menyembunyikan 400 g heroin.
Celakanya, di Singapura, tak ada ganjaran lain untuk orang dewasa yang memiliki narkoba lebih dari 15 g, selain hukuman mati.
Kasus ini sempat memanaskan hubungan Australia - Singapura. Tiga tahun Australia berusaha membebaskan Tuong. Namun, hasilnya nihil.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR