Advertorial

Catat! Inilah Gejala Umum yang Muncul pada Anak-anak Korban Narkoba di Kendari

Ade Sulaeman

Editor

Para korban mengonsumsi obat yang belakangan diduga merupakan narkoba jenis flakka tersebut dengan berbagai sumber berbeda, ada dalam bentuk minuman Extra Joss, Ale-ale, bir, wiski serta tablet.
Para korban mengonsumsi obat yang belakangan diduga merupakan narkoba jenis flakka tersebut dengan berbagai sumber berbeda, ada dalam bentuk minuman Extra Joss, Ale-ale, bir, wiski serta tablet.

Intisari-Online.com - Kasus 42 anak (terakhir dikabarkan sudah lebih dari 50 anak) yang tiba-tiba mengalami gangguan jiwa di Kendari ramai diperbincangkan.

Bahkan satu orang anak berusia 14 tahun yang baru duduk di kelas 6 SD meninggal dunia.

Menurut laman TMC Polda Metro Jaya, mereka menjadi korban sebuah obat bertuliskan PCC yang dibagikan secara gratis oleh seorang oknum yang tak mereka kenali.

Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari yang menyatakan jumlah korban sudah mencapai 50 orang, menemukan bahwa enam di antara korban adalah perempuan dewasa.

"Kami saja masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, sampai saat ini jumlahnya sudah 50 orang," ungkap Kepala BNN Kendari Murniati, Rabu (13/9/2017) malam, seperti dikutip dari kompas.com.

Para korban mengonsumsi obat yang belakangan diduga merupakan narkoba jenis flakka tersebut dengan berbagai sumber berbeda, ada dalam bentuk minuman Extra Joss, Ale-ale, bir, wiski serta tablet.

Murniati juga menjelaskan mengenai gejala yang muncul pada para korban tersebut.

"Sekarang semua masih dirawat, gejalanya muka mereka merah, masih ada yang berhalusinasi, mencak-mencak (ngamuk), ada juga dua hari belum sadar sampai sekarang," ujarnya.

Orangtua Wajib Waspada

Muniarti juga mengingatkan kepada masyarakat, khususnya kepada para orangtua apalagi yang memilki anak atau remaja untuk berhati-hati jika anak mendapat pemberian barang dari orang tak dikenal.

Untuk penyelidikan, pihak BNN Provinsi Sulawesi Utara sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian.

Khususnya untuk menindaklanjuti nama-nama yang sempat diucapkan oleh para korban.

Beberapa nama bahkan diduga kuat merupakan pengedar dari obat-obatan tersebut.

Artikel Terkait