Advertorial

Katarak Pada Bayi Aktris Asri Welas: Begini Cara Deteksi Dini Katarak Pada Bayi

Agus Surono

Editor

Buah hati aktris Asri Welas belum lama ini divonis menderita katarak. Nah, buat para orangtua, kenali mata bayi agar jika terkena katarak bisa segera diatasi.
Buah hati aktris Asri Welas belum lama ini divonis menderita katarak. Nah, buat para orangtua, kenali mata bayi agar jika terkena katarak bisa segera diatasi.

Intisari-Online.com - Aktris Asri Welas, baru-baru ini berbagi kisah haru tentang buah hati yang dilahirkannya 12 April 2017 lalu. Bayi yang diberi nama, Rayyan Gibran Ridharaharja, diceritakan Asri mengalami masalah kesehatan mata. Bayi yang akrab disapa Ibran ini divonis menderita katarak di usia yang masih sangat muda, lima bulan.

Katarak adalah kondisi lensa mata yang terdapat bercak putih seperti awan, kondisi ini membuat pandangan mata terganggu. Katarak dapat mempengaruhi jarak pandang mata dan mata silau. Katarak umumnya tidak menyebabkan iritasi atau rasa nyeri.

Umumnya penyakit katarak dialami oleh mereka yang sudah lanjut usia. Namun ternyata, kasus Ibran mengungkapkan bahwa katarak juga bisa diderita oleh bayi.

Katarak pada bayi (katarak kongenitalis) dapat disebabkan oleh beberapa hal:

  • Keturunan (genetik)
  • Terjadi infeksi (Rubella, Toxoplasma, Cytomegalovirus, Cacar air) pada tiga bulan pertama kehamilan.
  • Ada riwayat penyakit metabolic yang diturunkan
(Baca juga:Lawan Katarak dan Refraksi dengan Deteksi Dini)

Untuk menyembuhkan kondisi matanya, Ibran pun harus menjalani operasi dan menggunakan kacamata +16. Kini, setelah operasi dan menggunakan kacamata plus, bayi Ibran bisa melihat. Sebagai ibu, Asri Welas sangat bahagia. Dia menceritakan kebahagiaannya itu di akun media sosialnya.

"Setelah 2 minggu operasi mata kanan, kita operasi mata kirinya oleh Prof. Rita, sebelum operasi Prof melihat kondisi mata kanannya bagian dalam dari depan, karena banyak kemungkinan yang terjadi, alhamdulilah mata mas Ibran bisa melihat dengan menggunakan kacamata +16, sehingga dilakukan operasi pengangkatan katarak di mata kirinya mas Ibran,"tulis Asri di akun Instagram miliknya.

Menteri Kesehatan, Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek sempat mengatakan, katarak pada bayi biasanya terjadi karena ibu menderita penyakit toksoplasma, sehingga menyebabkan bayi menerima cairan protozoa selama berada di dalam kandungan.

"Itu sebabnya ibu yang sedang mengandung memiliki hak asasi yang lebih besar. Ini pesan juga untuk para ayah, agar memberikan gizi yang baik kepada ibu selama kehamilan," ujarnya.

Pengobatan katarak pada bayi sama dengan pengobatan katarak pada orang dewasa. Karena menurutnya, hingga saat ini katarak hanya bisa disembuhkan melalui operasi.

(Baca juga:Katarak Bintang Muncul Akibat Kesetrum?)

Tidak hanya pada bayi baru lahir, penyakit ini juga harus diwaspadai pada anak-anak. Sebaiknya periksakan mata anak sebelum usia enam tahun. Dengan demikian jika terjadi masalah pada mata bisa segera teratasi.

"Bayi itu kan memang umumnya ketika lahir hanya bisa melihat terang dan gelap. Karena itu penting untuk rutin melakukan pemeriksaan, minimal satu tahun sekali, agar mereka bisa melihat dengan sempurna saat usia lima tahun," ujarnya.

Cara deteksi dini katarak congenital:

  • Beri bayi mainan dengan warna-warna yang cerah seperti merah, biru, hijau, kuning
  • Gerakan mainan itu ke segala arah secara pelahan
  • Amati respon bayi
Respon yang normal adalah bayi mengikuti ke arah mainan itu digerakkan dan berusaha untuk meraihnya. Bila bayi tidak memberi respon seperti itu ada kemungkinan bayi terkena katarak, segera konsultasikan pada dokter mata anak. (*)

(Baca juga:Awas, Katarak Tak Hanya Menyerang Lansia!)

Artikel Terkait