Advertorial

Hati-hati! 3 Pola Berpikir Negatif Ini Bisa Sangat Berbahaya Jika Tak Dihindari

Ade Sulaeman

Editor

Jika kita berhasil mengarahkan pemikiran negatif selama berbulan-bulan apalagi sampai bertahun-tahun, kita bisa mengubah pola pikir kita terhadap hidup yang lebih baik.
Jika kita berhasil mengarahkan pemikiran negatif selama berbulan-bulan apalagi sampai bertahun-tahun, kita bisa mengubah pola pikir kita terhadap hidup yang lebih baik.

Intisari-Online.com – Kadang pikiran negatif muncul tiba-tiba. Jika tidak dihilangkan segera, maka reaksi tidak sehat yang bermunculan.

Misalnya menyebabkan depresi dan kecemasan, memperpanjang stres, atau malah menciptakan stres yang kronis yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kekebalan tubuh.

Kita tidak dapat selalu mengendalikan apa yang kita pikiran, namun kita dapat belajar untuk mengidentifikasinya dan mencoba menghindarinya sejenak.

Lalu pelan-pelan mengatur ulang pemikiran kita.

Jika kita berhasil mengarahkan pemikiran negatif selama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun, ada kemungkinan kita bisa mengubah pola pikiran kita terhadap hidup yang lebih baik.

Untuk itu, berikut 3 pola pikir negatif yang harus dihindari dan cara mengatasinya dilansir dari psychologytoday.com.

1. Ruminasi negatif

Ruminasi adalah semacam pemikiran negatif yang membuat kita terjebak secara mental dan terus memutarnya di otak. Seperti sebuah mobil yang terjebak di sebuah lumpur.

Ruminasi dapat membuat kita lebih cemas dan terus memikirkan hasil negatif.

Contohnya, jika kita merasa kesepian, kita mungkin berpikir akan menjadi kesepian selamanya, tidak akan pernah bertemu pasangan yang tepat, tidak pernah memiliki anak, kehilangan semua teman, dan berakhir sendirian di dalam kamar.

Cara mengatasinya: perhatikan jika pemikiran itu mulai terulang-ulang. Buatlah diri memutus siklusnya.

Bangun atau lakukan hal lain. Jika belum cukup, pergilah jalan-jalan atau curhatlah bersama teman dekat.

Jangan terlalu banyak minum alkohol dan cobalah fokus pada pemecahan masalah.

2. Berpikir berlebihan

Overthingking adalah saat Anda memikirkan berbagai pilihan yang berbeda, mencoba membayangkan setiap hal yang mungkin, dan segala sesuatu yang dapat terjadi di masa depan.

Fokus kita hanyalah menghindari kesalahan dan risiko.

Masalahnya kita berusaha untuk mengendalika apa yang sebenarnya tidak terkendali. Padahal overthingking dapat menghilangkan kegembiraan kita dalam situasi yang harus bahagia.

Cara mengatasinya: batasi waktu sebelum mengambil keputusan. Beri tenggat waktu untuk memutuskan. Meski tidak nyaman, biarkan saja.

Biarkan diri kita menyadari bahwa beberapa pilihan alternatif tidak setiap waktu ada. Jangan terlalu keras pada diri sendiri.

3. Sinis yang menjadi permusuhan

Sinis adalah cara berpikir dan reaksi yang ditandi dengan ketidakpercayaan yang marah terhadap orang lain. Lanjutannya adalah permusuhan.

Kita melihat orang lain sebagai ancaman. Mereka mungkin menipu kita, mengambil keuntungan dari kita, dan mengecewakan kita.

Sinis jauh lebih berbahaya daripada iri. Sebab kita melibatkan penafsiran perilaku orang lain dengan cara terburuk.

Cara menghadapinya: cobalah menjauh dari pikiran menilai orang lain. Belajarlah memberikan penilaian setelah melihat buktinya.

Jadi, jika tidak bisa menghindari pikiran negatif, cobalah untuk menghadapinya pelan-pelan.

Artikel Terkait