Advertorial
Intisari-Online.com – Handeuleum (Daun wungu, Graptophylum pictum Griff).
Tumbuhan perdu dari suku Acanthaceae ini biasanya tumbuh liar di dataran rendah.
Kadang-kadang ditanam sebagai tanaman hias di halaman.
Tingginya 1,5 – 3 m. Daunnya berwarna ungu bergelombang pada pinggirnya.
Bunganya berwarna merah tua, berupa bulir-bulir.
Mengandung lendir yang bermanfaat melunakkan kotoran sehingga mencegah terjadinya sembelit.
Selain itu, juga mengandung zat tannin, alkaloid, sitosterol glikosida.
Tanaman ini juga sifatnya mendinginkan.
Berikut ini manfaat dan cara mengolahnya:
• Sembelit: Rebus 7 helai daun handeuleum dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Minum sekaligus pada pagi hari.
• Ambeien: 15 helai daun handeuleum, seibu jari kunyit, sedikit gula aren direbus dengan 4 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring. Minum 2x sehari, masing-masing 1 gelas.
• Bisul: Beberapa helai daun handeuleum dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Oleskan pada bisul.
• Demam karena perut kotor: 7 helai daun handeuleum, 5 iris temulawak direbus dengan segelas air. Saring. Minum 1x sehari.
• Batu empedu: 7 helai daun handeuleum, beberapa helai daun urat direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari.
• Melancarkan haid: Segenggam bunga daun handeuleum yang sudah dikeringkan, direbus dengan 4 gelas air. Minum seperti kita minum teh 3x sehari. Catatan: Sebaiknya diminum menjelang haid.
• Bengkak karena terpukul: Kulit batang handeuleum ditumbuk halus lalu letakkan di bagian yang bengkak.
• Rematik: Segenggam daun handeuleum dicuci lalu ditumbuk. Oleskan pada bagian yang sakit.
(Diambil dari Intisari Extra Health Maret 2016)