Intisari-Online.com - Meskipun sudah selama 23 tahun dikampanyekan kepada ibu-ibu untuk menidurkan bayinya dengan telentang, hanya 43,7% ibu-ibu di AS melaporkan bahwa mereka benar-benar melakukan hal itu, menurut sebuah studi baru.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, kampanye “Safe to Sleep” memberi tahu pengasuh dan orangtua untuk menggunakan posisi ini sejak tahun 1994. Menidurkan bayi dengan posisi telentang bisa mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak, sebuah kondisi fatal yang tidak dapat dijelaskan yang juga dikenal sebagai SIDS, dan juga kematian bayi terkait tidur lainnya seperti mati lemas.
Penelitian yang dipublikasikan pada Senin di jurnal medis Pediatrics, mensurvei 3.297 ibu, 77,3% melaporkan bahwa mereka biasanya - tapi tidak selalu - meletakkan bayi mereka untuk tidur telentang.
"Apa yang baru dan belum pernah dieksplorasi sebelumnya adalah gagasan tentang apa yang orang ingin lakukan versus apa yang sebenarnya mereka lakukan," kata Dr. Eve Colson, profesor pediatrik di Yale School of Medicine dan rekan penulis studi ini.
"Apa yang kami temukan adalah bahwa orangtua tidak selalu menidurkan bayinya dalam posisi telentang meskipun mereka berniat seperti itu."
(Baca juga: Sampai Usia Berapa Anak Perlu Tidur Dengan Orangtua?)
Temuan lain adalah bahwa mereka yang menyerahkan posisi tidur bayi pada dirinya sendiri atau keluarga yang lain, tiga kali lebih memungkinkan untuk menidurkan bayi dalam posisi telungkup..
“Dua keberatan tidur telentang adalah adalah ketakutan bahwa bayi mungkin tersedak dan posisi itu kurang nyaman dibandingkan membiarkan mereka tidur telungkup,” kata Colson.
Keyakinan ini bisa berasal dari kurangnya pendidikan, juga pengaruh budaya dan keluarga, kata Dr. Robin Jacobson, seorang dokter anak di Rumah Sakit Anak Hassenfeld di NYU Langone Health, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. Banyak generasi sebelumnya membiarkan bayi mereka tidur tengkurap, katanya.
"Nenek, bibi, dan semua orang biasanya menasihati ibu baru untuk menidurkan bayinya dalam posisi tengkurap dengan alasan lebih nyaman dan tidak akan tercekik," katanya. "Oleh karena itu, ibu baru yang sebenarnya belum memiliki banyak informasi itu telah menerima informasi dari orang lain dalam kehidupan mereka."
(Baca juga: Waspada, Inilah Posisi Tidur yang Bisa Sebabkan Kematian Mendadak pada Bayi)
Penelitian baru ini menyisir wanita Hispanik dan Afrika-Amerika agar ada perbandingan yang memadai dalam hal ras. Ibu-ibu Afrika-Amerika dilaporkan cenderung menidurkan bayi mereka dalam posisi telentang dibandingkan dengan ibu-ibu dari ras lainnya.
Ada sekitar 3.700 kematian bayi mendadak yang tak terduga di AS pada tahun 2015, menurut CDC. SIDS menyumbang 1.600 di antaranya sedangkan 1.200 disebabkan oleh penyebab yang tidak diketahui dan 900 disebabkan oleh sesak napas dan tercekik saat tidur. Tingkat kematian bayi mendadak yang tidak terduga adalah 170,2 per 100.000 kelahiran hidup antara tahun 2011 dan 2014, lebih dari dua kali lipat dari bayi kulit putih non-Hispanik (83,8 per 100.000).
Source | : | cnn |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR