Makanya, peluang terkena infeksi paru-paru tetap besar buat orang muda, karena daya tahan tubuh manusia bisa berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Jika Anda mengidap penyakit kronis menahun seperti asma, diabetes, stroke, atau gangguan ginjal, usia muda tak bisa membentengi diri dari serangan bakteri hingga ke fase paling parah.
Di samping itu, gaya hidup juga ikut menempatkan seseorang dalam risiko tinggi pneumonia.
Misalnya, seorang perokok, pemakai obat-obatan, alkoholik, atau pengidap obesitas secara otomatis masuk kategori rentan serangan.
Bukannya tanpa alasan, kebiasan buruk di atas bisa membuat imunitas spesifiknya menjadi sangat berkurang.
Jadi, mereka seseorang dengan kebiasaan buruk itu hanya tinggal mengandalkan imunitas non spesifik saja.
(Baca juga: Misteri Orang-orang yang ‘Tergelincir’ ke Masa Lalu atau Masa Depan. Nyata atau Hanya Bualan?)
Pengguna narkotik dengan suntikan perlu harap-harap cemas, dampaknya lebih parah lagi.
Masuknya obat-obatan yang sering tidak steril menyebabkan paru-paru rentan terhadap infeksi dan komplikasi saluran napas.
Konon, pneumonia pada golongan ini bisa terjadi 10 kali lebih banyak dan dengan risiko kematian jauh lebih tinggi.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR