Intisari-Online.com – Nasib memang tak bisa ditolak. Begitu pula kalau kita diwarisi asma.
Namun, penyakit menurun ini ternyata bisa diatasi dengan cara mudah dan murah, yakni dengan tanaman di sekitar kita. Di antaranya kecubung, teh, patikan kebo, dan putri malu.
Coba bayangkan rasanya diserang gejala sesak napas: napas berbunyi menciut-ciut, batuk kering, atau sesak di dada.
Lebih tersiksa lagi bila kita semakin susah bernapas sampai berkeringat, detak jantung semakin cepat, dan kita mengalami stres berat serta gelisah.
Kita tidak bisa berbaring apalagi tidur, mungkin tak sanggup berbicara. Napas semakin cepat dan bunyinya semakin keras.
Yang paling tersiksa, kalau jumlah oksigen dalam darah menipis hingga menyebabkan cyanosis (diskolorasi kebiruan) wajah.
Bibir dan kulit mungkin menjadi pucat dan berkeringat. Akibatnya bisa sangat fatal. Itulah gradasi siksaan yang meningkat akibat serangan penyakit asma yang semakin berat.
Asma merupakan penyakit yang menyerang akibat tubuh rentan terhadap sesuatu, seperti zat tertentu, serbuk, bulu binatang, uap, bau, makanan, atau obat.
Kuman-kuman di dalam hidung atau tenggorokan mungkin pula menyebabkan kerentanan, yang selanjutnya menimbulkan asma.
Serangan penyakit ini lebih sering terjadi pada penderita yang letih atau sedang mengalami tekanan emosi hebat. Pergantian musim pun sering mendatangkan serangan asma.
(Baca juga: Ceremai, si Masam Bulat Mungil yang Bisa Bikin Kurus dan Juga Bisa Mengusir Asma)
Penyakit ini dapat berkembang secara berangsur-angsur dari gangguan bronkitis. Namun dapat pula secara tiba-tiba terjadi ketika seseorang terpapar zat merangsang.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR